Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Sarat Makna, Bubur Asyura Menu Spesial Setiap 10 Bulan Muharram, Dimasak dengan 41 Rempah dan Sayur

Salah satu tradisi di Kalimantan Selatan setiap 10 Muharram adalah membuat bubur asyura.Ada sejarah hingga

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sarat Makna, Bubur Asyura Menu Spesial Setiap 10 Bulan Muharram, Dimasak dengan 41 Rempah dan Sayur
Tribun Timur/Yayu Fathilal
bubur asyura 


Tradisi Tiga Generasi
Gusti Elok, salah satu yang ikut mengolah bubur Asyura mengatakan, di bawah tahun 1970, dulunya Sungai Baru disebut sebagai Kampung Sirap.

Mengapa disebut Kampung Sirap sebab tempat itu dulunya digunakan sebagai tempat pengolahan sirap (atap rumah, khas Banjar) dengan bahan dasar ulin.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, nama kampung sirap berubah menjadi Kampung Ketupat hingga sekarang. Karena ada pengusuran di tepian Sungai Martapura, maka sebagian penduduk asli Sungai Baru pindah. Tetapi masih banyak yang tinggal di sekitar Sungai Baru.

Dikatakannya, pengolahan bubur Asyura dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram adalah rutin dilakukan di Sungai Baru. Dan sekarang ini mereka yang mengolah bubur Asyura adalah generasi ketiga.

"Walau kami sebagian tak tinggal lagi di sini, tetapi membuat bubur Asyura tetap dilakukan di Sungai Baru. Kami melaksanakan tradisi generasi sebelumnya,"terang Gusti Elok.

Nantinya setelah masak, maka bubur-bubur ini akan dibagikan ke warga sekitar. Tetapi ada juga yang datang dengan membawa rantang plastik.

Sementara itu warga kawasan Perumnas Bumi Lingkar Basirih, tepatnya Jalan Garuda RT11, Kelurahan Basirih Selatan Banjar Selatan Banjarmasin juga membuat bubur Asyura.

Berita Rekomendasi

Tempat ini juga rutin membuat bubur yang sama pada setiap tanggal 10 Muharam. Sebanyak 12 liter beras mereka buat dan dilakukan bersama-sama.

Tahun ini masyarakat yang membuat bubur Asyura mengalami penurunan, dibanding dengan tahun sebelumnya. Penyebabnya karena masih dalam kondisi pandemi, dan warga masih ada yang takut berkumpul-kumpul dengan yang lain.

Seperti diketahui, apa bubur asyura. Kenapa 10 Muharram -Yaumul Asyura- atau hari kesupuluh malah bagi-bagi bubur. Adalah tradisi masyarakat Banjar Melayu yang memang dari jaman dahulu sudah dilakukan.

Sejarah
Nah, jika dilakukan tiga generasi, bagaimana sejarah bubur asyura ini?

Di kalangan suku Banjar yang merupakan muslim Sunni di Kalimantan, Hari Asyura diperingati dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan.

Bubur Asyura tersebut akan disajikan sebagai hidangan berbuka puasa sunah Hari Asyura.

Pembuatan bubur asyura ini diperingati untuk mengenang sekaligus mengambil hikmah dari berbagai peristiwa bersejarah bagi kaum Muslim sejak Nabi Adam alaihi salam (AS), manusia pertama yang diciptakan Allah SWT hingga kenabian Muhammad SAW, rasul terakhir sampai akhir zaman.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas