Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Empat Tips Memilih Konstruksi Baja Ringan, Pahami Juga Empat Risiko Karat yang Mengancam

Perencanaan awal pemasangan baja ringan untuk rangka atap dimulai dari pembuatan desain.

Penulis: Andra Kusuma
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Empat Tips Memilih Konstruksi Baja Ringan, Pahami Juga Empat Risiko Karat yang Mengancam
KOMPAS.COM
Contoh konstruksi atap menggunakan material baja ringan. 

TRIBUNNEWS.COM - Baja ringan kini menjadi pilihan banyak orang untuk membangun konstruksi atap rumah, gedung dan lain-lain karena proses pemasangannya yang lebih ringkas dan cepat ketimbang menggunakan konstruksi rangka kayu.

Hal ini membuat permintaan baja ringan untuk rangka atap menjadi melonjak. Efeknya, banyak produsen yang menawarkan produk baja ringan.

Namun sebenarnya tidak semuanya memiliki spesifikasi dan layanan pemasangan yang memadai dan seragam.

Alhasil, baja ringan yang dipasang tak sesuai dengan kekuatan yang direncanakan.

Banyaknya produsen baja ringan membuat produsen-produsen baru yang tidak didukung dengan layanan memadai, membanting harga jual.

Namun, Anda sebaiknya jangan terkecoh dengan penawaran harga murah. Lantas, bagaimana memilih produk baja ringan yang berkualitas?

Jawabannya adalah pilihlah produsen atau fabrikator yang memiliki produk dan layanan yang sudah mumpuni.

Berita Rekomendasi

1. Cermat Merencanakan

Perencanaan awal pemasangan baja ringan untuk rangka atap dimulai dari pembuatan desain. Pembuatan desain mencakup kegiatan analisa struktur dan penghitungan kebutuhan materialnya.

Pembuatan desain ini berdasarkan data bentuk atap dan beban apa saja yang akan dipikul oleh atap.

Perhitungan desain dan analisa struktur sulit dipahami orang awam.

Untuk itu, setiap produsen atau fabrikator menyediakan jasa perhitungan ini dengan menggunakan peranti lunak komputer.

Baca: Kebutuhan Baja Ringan Meningkat di Segmen Medical

Bluescope misalnya, menggunakan peranti lunak Supra CADD untuk menghitung analisa struktur sesuai dengan standarnya.

Hasil dari perhitungan ini akan memuat kebutuhan material dan gambar kerja untuk proses instalasi rangka di lapangan.

Dengan demikian, kegagalan pemasangan bisa diminimalkan.

Baca: Pandemi Covid-19 Hantam Sektor Konstruksi, Ini Langkah ARFI Bagi Aplikator Baja Ringan

Hanya produsen dan fabrikator yang berkelas yang memiliki peranti lunak perhitungan struktur baja ringan ini.

Karena itu, pastikan bahwa produsen dan fabrikator yang kamu pilih memiliki peranti lunak khusus.

2. Kualitas Bahan

Ada harga ada kualitas. Produk baja ringan murahan belum tentu berkualitas. Bahkan ada produk baja ringan yang bahannya bukan dari pelat baja ringan.

Bahannya hanya terbuat dari pelat seng tebal yang permukaannya dicat menyerupai tampilan baja ringan.

Baca: Tatalogam Lestari Kenalkan Inovasi Baja Ringan Anti Virus Corona

Bahan baja untuk baja ringan sejatinya adalah baja mutu tinggi atau high tension steel.

Umumnya digunakan baja standar G550. Arti 550 adalah kekuatan leleh minimum dan tegangan maksimumnya adalah 550 Mpa.

Untuk mengetahui bahwa standar baja minimum adalah G550, kamu bisa meminta jaminan tertulis dari produsen/fabrikator bahwa bahan baku baja ringan tersebut adalah G550.

Baja ringan juga memiliki karakteristik tipis bahannya.

Untuk melindungi dari karat, permukaannya dilapis dengan AZ (aluminium dan zinc) atau Z (zinc).

Aluminium zinc lebih tahan korosif terhadap air garam tetapi ia tidak tahan terhadap adukan semen (korosif).

Sedangkan lapisan zinc kurang tahan terhadap air garam, tetapi tidak korosif akibat adukan semen.

Masing-masing produsen baja ringan memiliki komposisi lapisan pelindung yang berbeda-beda.

3. Dilakukan oleh Ahlinya

Instalasi adalah hal terpenting lainnya yang perlu diperhatikan. Ini mengingat jika sambungan atau peletakan rangkanya kurang tepat membuat rangka bisa roboh.

Sambungan rangka baja ringan menggunakan sekrup yang dipasang dengan SDS (self drilling screw).

Posisi sambungan inilah yang perlu diperhatikan.

Pada lubang bekas bor diusahakan lapisan pelindung bajanya tidak ada yang terkelupas atau tergores. Lapisan yang terkelupas membuat mudahnya terjadi korosi pada rangka.

Selain sambungan, pemasangan rangka yang perlu diperhatikan adalah peletakan posisi profil reng.

Jika pemasangannya kurang rapi, pemasangan genting menjadi tidak teratur.

Selain itu, produsen dan fabrikator yang baik akan menghindari pemasangan balok bata atau semen untuk mengganjal rangka yang kurang presisi terhadap dinding sebagai tumpuannya.

Ganjalan seperti ini membuat rangka tidak bisa berdiri kuat dan kokoh.

Hanya produsen dan fabrikator berkualitas yang memiliki sistem pemasangan, sistem supervisi, dan jaminan terhadap hasil akhir pemasangan rangka baja ringan.

Seperti pada produsen baja ringan bermerek Smartruss yang memiliki tim pemasangan di lapangan yang telah dilengkapi dengan SIMS (Surat Ijin Memasang Smartruss).

Dengan adanya jaminan ini, beberapa kesalahan pemasangan bisa dimimalkan.

4. Tips Mencegah Karat

Meski dilapisi zat anti-karat, bukan berarti baja ringan ini terbebas dari korosi atau proses pengaratan. Setidaknya ada empat hal yang dapat memicu karat pada baja ringan.

1. Tergores alat kerja

Ketika terdapat goresan pada baja, maka otomatis baja tersebut akan berhubungan langsung dengan oksigen. Proses oksidasi antara oksigen dan zat kimia baja itulah yang kemudian menimbulkan karat.

Ketika terjadi kerusakan akibat bekas sambungan yang terbuka atau salah potong sebaiknya cepat lakukan pelapisan ulang baja ringan menggunakan cat anti-karat.

Untuk pencegahan lebih lanjut, kurangi kesalahan dalam memasang baja ringan agar tidak menimbulkan banyak goresan di permukaan baja ringan.

2. Larutan asam

Cairan atau larutan bersifat asam sangatlah reaktif ketika bersinggungan dengan permukaan baja ringan.

Jika itu terjadi maka coating atau lapisan antikarat pada baja ringan akan mengelupas dan seketika mampu menimbulkan karat.

Larutan asam ini pada umumnya ada pada produk-produk pembersih lantai ataupun keramik. Karena itu, baja ringan harus berada di tempat yang jauh dari keberadaan larutan tersebut.

3. Hujan dan panas

Pada dasarnya, baja ringan bukanlah material eksterior dan tidak diciptakan untuk tahan terpaan hujan dan panas secara masif.

Terpaan cuaca apalagi di Indonesia yang kerap tak menentu cepat atau lambat dapat menggerus daya tahan lapisan antikarat di baja ringan.

Imbasnya, proses korosi akan lebih cepat terjadi dari garansi yang diberikan.

Sebagai upaya pencegahan, baja ringan sebaiknya ditempatkan di dalam ruang tertutup yang terhindar dari sinar matahari dan hujan serta jangan lakukan pemasangan baja ringan ketika musim hujan.

4. Air semen

Sebisa mungkin, hindari baja ringan dari adonan semen.

Pasalnya, menempelnya air semen pada permukaan baja ringan bisa menghasilkan reaksi kimia yang berpotensi merusak lapisan antikarat pada baja ringan.

Hal itu bakal cepat terjadi di permukaan baja ringan yang lapisan antikaratnya berjenis zinc (galvanis).

Saat tahap konstruksi berlangsung, hal yang mesti dilakukan adalah melindungi baja ringan dari proses pembetonan atau adukan semen.

Hindari juga pengaplikasian adonan semen untuk karpus atau genteng nok langsung di atas rangka baja ringan dan buatlah lapisan kedap air sebagai pembatas untuk hal tersebut.

Artikel ini tayang sebelumnya di iDea.grid.id dengan judul Baja Ringan Makin Diminati, Waspadai Risiko, Jangan Terkecoh Harga Murah dan di Kompas.com dengan judul Hindari 4 Hal Ini agar Baja Ringan Tak Cepat Berkarat

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Meski Makin Diminati, Waspadai Resiko Penggunaan Baja Ringan untuk Kerangka Atap Rumah, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/09/27/meski-makin-diminati-waspadai-resiko-penggunaan-baja-ringan-untuk-kerangka-atap-rumah.
Penulis: Andra Kusuma

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas