13 Oktober Diperingati sebagai No Bra Day, Ini Hal yang Dilakukan saat Memperingati Hari Tanpa Bra
Tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day oleh masyarakat dunia. Apa yang dilakukan saat memperingati?
Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
Para pekerja paksa yang mengerjakan jalan dari Anyer - Panarukan merupakan warga pribumi baik laki-laki maupun perempuan.
Mereka bekerja hanya mengenakan kain semacam cawat atau celana dalam dari kain yang dibebat menutupi bawah perut dan organ kelamin.
Sedangkan bagian atas tubuh mulai dari pusar hingga ke leher nyaris tidak tertutup kain apapun.
Baca juga: Cara Memperingati No Bra Day Tiap 13 Oktober hingga Manfaat Tak Mengenakan Bra untuk Kesehatan
Mandor berkebangsaan Prancis, Don Lopez Comte de Paris, yang bertugas saat itu merasa risih melihat kedaan tersebut.
Akhirnya ia memotong kain putih dan memberikan kepada salah satu pekerja perempuan.
Menggunakan bahasa Prancis, Don Lopez mengatakan "Tutup bagian berharga itu”.
Berharga dalam bahasa Prancis disebut dengan coutant.
Namun pekerja paksa perempuan itu tak memahami maksud sang mandor.
Baca juga: Sejarah Hari Tanpa Bra Sedunia yang Diperingati Tiap 13 Oktober, Bagaimana Cara Memperingatinya?
Karena tak juga paham, Don Lopez menunjuk bagian payudara perempuan tersebut dan terus menyebut “Coutant! Coutant!”
Akhirnya perempuan pekerja paksa tersebut paham apa yang dimaksud Don Lopez agar menutup bagian payudaranya.
Dalam pemahamannya, kain putih yang dipakai untuk menutup payudara itu bernama coutant.
Hingga akhirnya kata itu melebur menjadi bahasa Indonesia yakni, kutang.
Hari Tanpa Bra di Indonesia
Hingga saat ini masih banyak orang yang salah mengartikan No Bra Day.