Kampanye Mencuci Tangan Pakai Sabun di Masa Pandemi
Kampanye mencuci tangan pakai sabun terus dikumandangkan selama pandemi covid-19.
Editor: Willem Jonata
Perangkat untuk mencuci tangan sudah disediakan di beberapa tempat misalnya di terminal, rumah ibadah, rumah makan, dan di pinggir jalan.
Pada pihak yang memberikan bantuan untuk memberikan peralatan cuci tangan, Imran Agus meminta agar juga penanggunjawabnya.
“Jangan beri bantuan CTPS di tempat umum di pinggir jalan, kalau tidak ada penanggungjawabnya akan tidak ada air dan sabunnya. Bahkan ada laporan dicuri karena tidak ada penanggungjawabnya,” ujar Imran saat talkshow di Radio Kesehatan dengan tema ‘Tangan Bersih Untuk Semua’, Jumat (16/10/2020).
Ia mengatakan, bila sebelumnya handsanitizer langka dan harganya tinggi, kini sudah normal dan banyak persediannya.
Selain itu juga sudah dikembangkan handsanitizer berbahan ekstrak daun sirih dari salah satu Perguruan Tinggi. Ekstrak daun sirin ini dapat juga membunuh bakteri dan virus sesuai standar badan kesehatan dunia (WHO).
Hal ini dibutuhkan karena beberapa orang yang memiliki kulit sensitif, handsanitizer umumnya mengandung 60 persen alkohol membuat kering.
Di masa pandemi ini perilaku 3M, mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak terus dikampanyekan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Sebelum ada pandemi, berdasarkan Riskesdas 2018, pada usia diatas 10 tahun yang berperilaku CTPS sekitar 50 persen saja.
Saat ini, penyediaan sarana dan perilaku harus jadi perhatian semua pihak dan diri pribadi agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan.