Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mengintip Pembuatan Kain Gringsing di Bali: Memakan Waktu Lima Tahun dan Punya Daya Magis

Kain gringsing ini berbeda dengan kain lainnya. Proses pembuatannya pun dengan cara teknik ikat ganda, teknik ini dikenal rumit dan butuh kesabaran.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mengintip Pembuatan Kain Gringsing di Bali: Memakan Waktu Lima Tahun dan Punya Daya Magis
TRIBUNNEWS.COM/Willy Widianto
Perajin tenun kain gringsing di Desa Tenganan sedang asyik menenun kain yang proses pembuatannya memakan waktu lima tahun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bali menjadi salah satu favorit destinasi wisata bagi turis domestik ataupun asing.

Tidak heran Bali tersohor hingga mancanegara.

Salah satu lokasi wisata yang menarik adalah Desa Tenganan. Desa yang berada di wilayah timur pulau dewata ini terkenal dengan kain gringsing.

Kain gringsing ini berbeda dengan kain lainnya. Proses pembuatannya pun dengan cara teknik ikat ganda, teknik ini dikenal rumit dan membutuhkan kesabaran ekstra.

Tenun gringsing memiliki motif dan kombinasi warna yang seimbang untuk melambangkan keseimbangan antar manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.

Kain gringsing berasal dari kata "gring" (arti: sakit) dan "sing" (arti: tidak). Bila diartikan secara harafiah bermakna sebagai "tidak sakit” atau “terhindar dari penyakit." Oleh karena itu, kain gringsing mengandung makna sebagai penolak bala yang mampu mengusir penyakit rohani.

Maka tidak heran ada yang percaya kain itu memiliki kekuatan magis, dapat melindungi pemakainya dari musibah dan marabahaya.

BERITA TERKAIT

Kain gringsing biasanya digunakan pada upacara keagamaan atau upacara penting dalam kehidupan manusia, seperti pernikahan dan upacara potong gigi. Tribun berkesempatan mengunjungi para perajin tenun kain gringsing di Desa Tenganan. Salah satu perajin yang ditemui adalah Ni Putu Nesya Agus Tini (39).

Perajin tenun kain gringsing di Desa Tenganan sedang asyik menenun kain yang proses pembuatannya memakan waktu lima tahun.
Perajin tenun kain gringsing di Desa Tenganan sedang asyik menenun kain yang proses pembuatannya memakan waktu lima tahun. (tribunnews.com/willy widianto)

Saat ditemui Ni Putu sedang sibuk menenun, ia kemudian berkesempatan menceritakan proses pembuatan kain gringsing.

Kata dia proses pembuatan bisa memakan waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai lima tahun.

"Tergantung motifnya," kata dia, Sabtu(14/11/2020).

Motifnya kain gringsing bermacam-macam ada Wayang Kebo, Wayang Putri, Cempaka, Pepare dan lainnya.

Untuk warna merah kata Ni Putu berasal dari akar sunti Nusa Penida. Sedangkan warna kuning berasal dari minyak kemiri.

"Itu tadi yang buat harganya tinggi bisa puluhan juta," kata dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas