Desainer Ida Andriansyah Usung DREAM OF AURORA untuk Busana Syari Rancangannya
Ida Andriansyah mempersembahkan 12 koleksi busana syari limited edition dalam nuansa warna Aurora seperti hijau, Kuning, biru, orange dan merah tua.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNNEWS.COM - Desainer Ida Andriansyah punya impian yang belum kesampaian, yakni melihat langsung aurora, sebuah fenoma alam di kutub berupa pancaran cahaya menyala-nyala.
Namun, impian yang belum kesampaian itu, ia tuangkan dalam rancangannya untuk koleksi brand Mayesa Premium, dan dipamerkan perhelatan fashion D'Harmonie, belum lama ini.
"DREAM OF AURORA" adalah tema yang diusung untuk rancangannya. Keindahan warna-warna Aurora menghiasi langit yang luas begitu memesona.
Digandeng dharmonie, Ida bersama 10 brand syari menghelat pagelaran virtual fashionshow di masa pandemi covid-19.
Baca juga: Tren Industri Fashion di Tanah Air Berubah Selama Pandemi, Nuansa Kasual Tengah Jadi Primadona
Ida Andriansyah sendiri mempersembahkan 12 koleksi busana syari limited edition dalam nuansa warna Aurora seperti hijau, Kuning, biru, orange dan merah tua.
Warna-warni Aurora ini bersinar dengan pancaran warnanya yang indah.
"Kebetulan tema trend 2021 warnanya juga warna terang. Sesuai sekali dengan konsep warna yang saya keluarkan ini," ujar Ida.
Look dari 12 set busana muslim syar'i ini semua menggunakan kain spesial printing motif Aurora dengan bahan Ceruti Baby Doll Armani.
Perpaduan warna-warni dari Aurora tercampur cantik membentuk sebuah pancaran cahaya yang indah.
Untuk mempercantik tampilan, Ida menggunakan Swarovski dari Austria dan Renda dari India di beberapa bagian.
Signature brand Mayesa Premium dibubuhkan Ida di setiap rancangannya ini secara terbuka.
Untuk cutting, Ida memilih busana loose yang memang menjadi pakem busana syar'i dengan jilbab panjang menjuntai.
"Cuttingnya lebih ke arah Daily Wear namun bisa juga untuk cocktail party," jelasnya.
Dua belas busana indahnya ini diperagakan oleh Muse yang spesial seperti Adelia Pasha, Kartika Putri, Shanty Deny Cagur, Siro, dan Bamsaragih.
Untuk waktu pengerjaannya sendiri mulai dari penentuan konsep, design hingga finishing membutuhkan waktu hingga 2 bulan. "Yang pasti karena printing, ini limited edition."
Acaranya sendiri, karena masih dalam pandemi, kapasitas ballroom yang bisa diisi oleh 2000 orang, hanya diisi oleh 10 persen.
Ida sendiri mengundang para resellernya untuk menyaksikan koleksi terbarunya ini.
Protokol kesehatan tetap dijalankan. Model maupun tamu undangan yang hadir semuanya menggunakan faceshield.