Dari Jualan Donat hingga Tawarkan Solusi Bisnis di Masa Pandemi
Setelah melewati pergulatan, akhirnya diputuskan untuk membuat menu baru, yakni roti rasa kopi, roti gembong dan sajian kopi kekinian.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Willem Jonata/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Roti Kapiten mungkin masih asing di telinga. Namun, brand kuliner tersebut dikenal dan punya banyak peminat di Banjarmasin dan Yogyakarta.
Orang di balik Roti Kapiten adalah Mokhamad Hadi dan Andro.
Mokhamad Hadi menceritakan awal mula berdirinya bisnis ini yang ia bangun bersama kawannya tersebut.
Mulanya, mereka berdua berniat membuat bisnis khusus donat. Segmentasi menengah yang kualitasnya setara dengan J.Co atau Dunkin Donuts.
Setelah melewati pergulatan, akhirnya diputuskan untuk membuat menu baru, yakni roti rasa kopi, roti gembong dan sajian kopi kekinian.
Tambahan menu yang belum banyak tersedia ini sebagai pembeda dengan bisnis donat lainnya.
"Saya cukup kenal lama dengan Andro yang memang jualan donat. Kebetulan saya mampir ke tokonya dan makan donat buatannya. Saya kaget, rasanya mirip donat J.Co. Akhirnya saya komparasikan donat Andro ini dengan J.Co. Rasa dan tekstur benar-benar mirip. Herannya lagi, teman saya ini jual donatnya cuma Rp 4 ribu satu bijinya," papar Mokhamad Hadi.
Sejak itu, insting bisnisnya mulai memanggil. Ia memberikan tawaran pada temannya, Indra, untuk mengembangkan usaha donatnya.
"Saya challenge dia untuk buat produk pendamping donat yang waktu itu adalah Roti Kopi, karena saya ingin orang datang ke gerai Roti Kapiten tidak hanya dapat donat saja atau roti kopi saja dan itu belum dimiliki oleh senior-senior kita. Tujuannya, supaya beda dan ada nilai tambah di banding yang sudah ada saja," tambahnya.
Latar belakang Mokhamad Hadi sendiri merupakan seorang pebisnis yang sudah menangani dari bisnis konsultan pendidikan, bisnis kesehatan, cafe dan rumah makan bebek.
Tak heran, pertemuannya dengan Indra menggelitik insting bisnisnya kembali.
"Yang menantang dari bisnis roti ini adalah takarannya pas. Begitu beda sedikit saja, entah itu air, susu, telur dan lainnya, akan langsung mengubah rasa dan tekstur. Berbeda dengan bisnis kuliner yang pernah saya pegang sebelumnya," jelas Mokhamad Hadi.
"Setelah melalui trial error yang cukup menantang, akhirnya kami menemukan pola agar produk Roti Kapiten ini bisa dinikmati orang sedunia dan siap dipasarkan dengan sistem kemitraan peluang bisnis," tambahnya.