Masing-masing dari dua waktu tambahan yang ditampilkan sesuai dengan salah satu dari dua puluh empat zona waktu di bumi, yang disetel sesuai dengan preferensi pengguna.

Setiap jendela menampilkan nama kota yang dipilih dan waktu di zona yang sama.

Untuk meminimalkan konsumsi daya dan mengoptimalkan kronometri arloji, kedua kubah terbuat dari titanium.

Pilihan bahan ini membuat pengerjaan kubah lebih rumit, baik secara teknis maupun artisan.

Permukaan kubah diukir untuk merepresentasikan peta dunia, yang telah didesain ulang secara khusus untuk memenuhi permukaan hemispherical kubah.

Dipromosikan oleh Pascal Raffy sejak 2016, jam ini dengan sempurna melengkapi tampilan hemispherical yang dipatenkan untuk menawarkan pembacaan waktu tiga dimensi.

Jarum penunjuk pada layar tengah telah dilengkungkan secara manual, memungkinkannya untuk benar-benar terbang di atas tampilan zona waktu sekunder.

Edouard Bovet Tourbillon ditempatkan dalam casing convertible Amadeo yang simbolis.

Dipatenkan pada tahun 2010, sistem Amadeo mampu membuat jam tangan dapat dibalik, dijadikan jam meja, atau jam saku tanpa menggunakan alat apa pun.

Bagian muka kedua menampilkan ukiran tangan yang menghiasi setiap detail permukaannya.

Edouard Bovet Tourbillon dibuat sesuai dengan perhitungan yang tepat untuk bekerja dalam tandem isochronous sempurna dengan roda keseimbangan variabel-inersia.

Mekanisme pengatur yang terbentuk berosilasi pada 18.000 getaran per jam.

Mekanisme belitan telah dihitung dan dirancang untuk memastikan bahwa hanya diperlukan 75 putaran kenop untuk menyediakan cadangan daya selama sepuluh hari.

Jam tangan ini hadir dengan pilihan emas merah, emas putih, atau platinum.