Cara Menghitung Berat Badan Ideal, Perhatikan Indeks Massa Tubuh hingga Rasio Pinggang-Tinggi Badan
Inilah cara menghitung berat badan yang ideal, selalu perhatikan Indeks Massa Tubuh (IMT) hingga rasio pinggang-tinggi badan.
Editor: tribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara menghitung berat badan yang ideal, selalu perhatikan Indeks Massa Tubuh (IMT) hingga rasio pinggang-tinggi badan.
Berat badan ideal bagi tubuh seseorang tidak bisa ditakar dengan patokan angka tertentu.
Misalnya seseorang dengan berat badan yang kecil belum tentu bobot tubuhnya sudah ideal, demikian juga sebaliknya.
Dikutip dari Verywell Fit, berat badan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
- Massa otot
- Proporsi atau bentuk tubuh
- Distribusi lemak di tubuh
- Usia
- Tinggi badan
- Jenis kelamin
Seperti diketahui, berat badan berlebih tak hanya soal penampilan tetapi juga berpengaruh dengan masalah kesehatan.
Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung dan pembuluh darah.
Setiap orang bisa menentukan strategi untuk mengendalikan bobot tubuhnya dengan mengetahui berat badan idealnya.
Baca juga: Cara Mudah Menurunkan Berat Badan, Lebih Efektif dari Jalani Diet Ketat
Baca juga: 5 Cara Mudah Atasi Bau Badan dengan Bahan Alami, Berikut Tips dan Penjelasannya
Berikut beberapa cara menghitung berat badan ideal:
1. Menghitung indeks massa tubuh
Cara mengukur berat badan ideal yang paling sederhana adalah memanfaatkan indeks massa tubuh (IMT).
Dikutip dari Health Hub, indeks massa tubuh dihitung berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
Semakin tinggi IMT seseorang, artinya jumlah lemak tak sehat di tubuh juga semakin banyak.
Cara menghitung indeks massa tubuh adalah berat badan dalam satuan kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter (tinggi badan dalam satuan meter dikalikan tinggi badan dalam satuan meter).
Misalkan orang dengan berat badan 52 kilogram dan tinggi badan 1,58 meter, besarnya IMT adalah 52 dibagi 2,49 hasilnya 20,88, dan berat badan ini tergolong ideal.
- IMT kurang dari 18,5 artinya seseorang kekurangan berat badan
- IMT 18,5 sampai 22,9 artinya berat badan ideal dan masih sehat
- IMT 23 sampai 27,4 artinya berat badan berlebih dan perlu waspada
- IMT lebih dari 27,4 artinya obesitas dan berisiko
Kendati bisa menghitung berat badan ideal dengan mudah, tapi cara menghitung berat badan ideal dengan patokan indeks massa tubuh memiliki kelemahan.
Melansir Medical News Today, IMT belum mempertimbangkan lingkar pinggang, proporsi atau distribusi lemak, dan massa otot.
Misalnya seorang atlet yang sangat bugar bisa memiliki IMT tinggi karena massa ototnya lebih banyak, padahal mereka tidak berlebihan berat badan.
Untuk itu, patokan takaran IMT untuk mengukur berat badan ideal tidak berlaku untuk olahragawan, ibu hamil, anak di bawah 18 tahun, dan kalangan lansia.
2. Rasio pinggang-pinggul
Pengukuran rasio pinggang-pinggul dapat membandingkan ukuran pinggang dan pinggul seseorang.
Sejumlah penelitian menunjukkan, orang yang memiliki banyak lemak di bagian tubuh bagian tengah lebih berisiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Sebelum menakar rasio pinggang-pinggul, ukur dulu lingkar pinggang pada bagian paling kecil, biasanya tepat di atas pusar.
Setelah itu, ukur juga bagian terlebar dari pinggul (keduanya dalam satuan inci).
Cara menentukan rasio pinggang-pinggul adalah membagi ukuran lingkar pinggang dengan ukuran lingkar pinggul.
Contohnya, jika ukuran pinggang 28 inci dan pinggul 36 inchi, maka rasio pinggang-pinggul adalah 28 dibagi 36 dan hasilnya 0,77.
Menurut penelitian, skor rasio pinggang-pinggul memengaruhi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
Bagi pria:
- Skor di bawah 0,9 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular rendah
- Skor 0,9 sampai 0,99 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular sedang
- Skor di atas 1,0 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular tinggi
Bagi wanita:
- Skor di bawah 0,8 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular rendah
- Skor 0,8 sampai 0,89 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular sedang
- Skor di atas 0,9 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular tinggi
Hal yang perlu diingat, cara mengukur berat badan ideal dengan rasio pinggang-pinggul ini belum mempertimbangkan faktor distribusi lemak.
Baca juga: Ada yang Sebut Sayur Hambat Usaha Menurunkan Berat Badan, Apa Itu Benar? Ini Kata Ahlinya
Baca juga: Jalani Diet Ketat di Masa Pandemi, Sistem Kekebalan Tubuh Berisiko Menurun
3. Rasio pinggang-tinggi badan
Cara menghitung berat badan ideal yang dapat menakar risiko penyakit jantung, diabetes, sampai kematian mendadak yang lebih efektif daripada indeks massa tubuh adalah memanfaatkan rasio pinggang-tinggi badan.
Untuk menghitung rasio pinggang-tinggi badan, bagi antara ukuran pinggang dengan tinggi badan.
Jika hasilnya kurang dari 0,5 artinya seseorang dikatakan memiliki berat badan ideal.
Wanita dengan tinggi 163 centimeter, ukuran pinggang idealnya kurang dari 81 centimeter.
Pria dengan tinggi 183 centimeter, ukuran pinggang idealnya kurang dari 91 centimeter.
Menurut studi pada tahun 2014, cara mengukur berat badan badan ideal dengan rasio pinggang-tinggi badan lebih akurat dalam memprediksi faktor risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, sampai tekanan darah tinggi.
Ahli menyebut, setiap orang perlu menjaga lingkar pinggang tetap ideal karena lemak yang terkumpul di bagian tengah tubuh tersebut berbahaya bagi jantung, ginjal, sampai hati.
4. Persentase lemak tubuh
Cara menghitung berat badan ideal juga perlu mempertimbangkan persentase lemak tubuh.
Persentase lemak tubuh adalah berat lemak dibagi berat badan total.
Total lemak yang dihitung ini termasuk lemak esensial dan lemak cadangan.
Anda bisa mengukur lemak tubuh ke dokter atau pusat kebugaran terpercaya.
Tenaga kesehatan atau ahli akan mengukur jaringan lemak di paha, perut, dada, sampai lengan atas.
Rekomendasi persentase lemak tubuh ideal menurut American Council on Exercise berdasarkan aktivitas dan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
- Atlet pria: 6-13 persen
- Atlet wanita: 14-20 persen
- Non-atlet pria sehat: 14-17 persen
- Non-atlet wanita sehat: 21-24 persen
- Skor toleransi pria: 18-25 persen
- Skor toleransi wanita: 25-31 persen
- Pria kegemukan: 26-37 persen
- Wanita kegemukan 32-41 persen
- Pria obesitas: lebih dari 38 persen
- Wanita obesitas: lebih dari 42 persen
Semakin tinggi proporsi lemak tubuh, seseorang lebih berisiko terkena penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, hingga stroke.
(*/LLA)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Menghitung Berat Badan ideal"