Konsep Sustainable Fashion: Kembangkan Kreativitas dan Inovasi dengan Manfaatkan Limbah Kain
Konsep sustainable fashion lebih memerhatikan untuk mendorong produk fashion berkelanjutan yang melibatkan lingkungan dan alam.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia fashion tidak pernah mati. Sepertinya hal itu pantas diucapkan. Pandemi yang sudah menginjak tahun kedua ini tidak menyurutkan para desainer di Indonesia untuk terus berkarya.
Menyesuaikan pada kondisi saat ini, konsep sustainable fashion diusung pada tahun ini.
Konsep sustainable fashion lebih memerhatikan untuk mendorong produk fashion berkelanjutan yang melibatkan lingkungan dan alam. Untuk itu, pada MUFFEST 2021 yang diadakan di Surabaya, Jumat (9/4/2021).
Hasil karya desainer yang ditampilkan di Surabaya memanfaatkan sisa-sisa kain sekaligus mengurangi limbah tekstil di pabrik. Seperti yang dilakukan oleh desainer Anggia Sari dari Am BY Anggiasari.
Baca juga: Cita-cita MUFFEST 2021 di Surabaya: Merebut Pasar Dalam Negeri Masih yang Dikuasai Brand Luar
Terinspirasi dari tali tambang pendaki gunung, Anggia melakukan recyle dari bahan dasar denim.
Bahan tersebut didapatkan dari garmen denim, yang kelebihan stok dan tidak terjual sehingga tidak terbuang sia-sia. Selain itu, denim pun dikombinasikan dengan kain katun.
Baca juga: Kisah Perempuan Indonesia Bekerja Sebagai Trend Forecaster di Jerman, Meramalkan Tren Fashion
"Kami membuat busana sporty kasual. Selain itu bisa dipakai laki laki dan perempuan," katanya dalam konferensi pers MUFFEST 2021 Surabaya, Jumat (9/4/2021).
Begitu pula yang dilakukan oleh desainer Alphiana Chandrajani. Bahkan sudah sedari dulu ia mengambil konsep sustainable fashion sebagai landasan dari karyanya. Ia mengambil busana yang telah tersimpan sekian lama untuk dimodifikasi kembali.
"Ditambah kain tidak terpakai lalu mengubahnya menjadi baru. Warna yang digunakan masih sentuhan lama, semoga tidak berubah. Masih menggunakan unsur tanah dan alam," katanya.