Penting Edukasi Gizi Sejak Remaja, Cegah Mereka Melakukan Diet yang Salah
Sebab, saat ketidaktepatan nutrisi akan mempengaruhi status gizi dan kesehatan generasi yang akan datang.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Karakteristik perilaku konsumsi masyarakat Indonesia adalah senang makan manis, asin dan mengandung lemak.
Asupan lemak rata-rata orang Indonesia memang hanya 32 persen, tidak lebih tinggi dibanding negara lain.
Namun asupan lemak jenuhnya, 2 kali lipat dari negara lain dan ini adalah sumber dari segala penyakit.
Demikian disampaikan Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK(K) – Dokter Spesialis Gizi Klinis UI dalam webinar yang diselenggarakan PP Muslimat NU, Jumat, pekan lalu.
Pada remaja, perilaku konsumsi yang tidak seimbang tersebut terlihat lebih jelas.
Karena itu dinilai perlu, menetapkan fokus pada remaja. Sebab, saat ketidaktepatan nutrisi akan mempengaruhi status gizi dan kesehatan generasi yang akan datang.
Bila remaja melakukan diet yang salah akan berakibat gangguan pertumbuhan.
"Dan bila dietnya salah maka akan menjadi remaja yang pendek dan akan melahirkan bayi-bayi yang stunting. Ditambah lagi remaja sekarang terbiasa mengkonsumsi fast food dan junk food yang kandungan gula, garam dan lemaknya tinggi,” Jelas dr Fiastuti.
Baca juga: Waspada, Stunting Tidak Hanya Menimpa Keluarga Ekonomi Menengah ke Bawah
Baca juga: Rotary International Berikan Pemahaman Stunting kepada Warga Parung Bogor
Karena itu, guna mencegah stunting, pemenuhan gizi remaja perlu diperhatikan.
“Harusnya nutrisi remaja yang mengandung nutrian yang dibutuhkan bagi pertumbuhannya seperti protein yang tinggi, jangan banyak gula. Dan saya tidak setuju jika anak diberi kental manis karena sama sekali tidak ada gizinya isinya hanya gula,” tegas Fiastuti.
Kementerian Kesehatan RI menyebutkan besaran masalah gizi remaja saat ini terlihat.
Baca juga: Pencegahan Stunting, Pastikan Calon Ibu Siap Hadapi 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan, 1 dari 4 remaja mengalami stunting, 1 dari 7 remaja mengalami kelebihan berat badan serta 50 persen remaja mengkonsumsi makanan manis lebih dai 1 kali sehari.
Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI Drg. Kartini Rustandi M.Kes yang hadir dalam kesempatan tersebut juga memaparkan, 1 dari 4 remaja mengalami stunting.
Kemudian satu dari tujuh remaja mengalami kelebihan berat badan serta 50 persen remaja mengkonsumsi makanan manis lebih dai 1 kali sehari.