6 Cara Merawat Kesehatan dan Vitalitas Mr P
Seiring berjalannya waktu, kondisi reproduksi pada pria akan mengalami penurunan. Tapi jangan khawatir. Ada cara untuk menjaganya tetap sehat.
Editor: Willem Jonata
Hasilnya, hampir sepertiga dari peserta yang berhasil berhenti merokok memiliki ereksi yang lebih penuh daripada sebelumnya.
Sementara itu, 75 persen dari peserta yang berhenti merokok dan pernah mengalami disfungsi ereksi pada awal riset, mulai berkurang gejalanya.
"Merokok mengurangi jumlah oksigen yang mencapai penis, yang dapat menyebabkan jaringan parut dan hilangnya elastisitas," ucap direktur Ro's Clinical, Tzvi Doron.
Doron menambahkan, merokok juga menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan mengurangi oksigen yang mencapai penis, mengurangi jumlah oksida nitrat kimia yang tersedia.
Oksida nitrat kimia ini diperlukan untuk menghasilkan ereksi serta mengirim nikotin dan karbon monoksida ke jaringan, yang mengganggu ereksi.
5. Konsumsi air yang cukup
Setiap hari, kita disarankan untuk minum minimal delapan gelas air sehari. Mencukupi asupan cairan rubuh merupakan hal penting untuk menjaga fungsi tubuh, termasuk menjaga kemampuan ereksi.
Menurut riset yang dilakukan oleh ahli fisiologi Perancis Simon Thornton, penurunan jumlah sel darah merah dan plasma yang beredar di dalam tubuh dapat menyebabkan penis melemah.
Dalam riset ini, Thornton berfokus pada penyebab mengapa minum air yang cukup setiap hari sangat bermanfaat.
Ketika mengalami dehidrasi, kita menghasilkan jumlah angiotensin yang lebih besar, sejenis hormon yang umumnya ditemukan pada pria yang mengalami kesulitan mencapai ereksi.
Kemampuan untuk menyuplai keburuhan aliran darah ke seluruh tubuh, kata pakar kesehatan seksual yang bernama Dr. Michael Reitano, dapat terganggu saat mengalami dehidrasi.
"Penis mungkin menjadi prioritas utama Anda, tetapi jantung, ginjal, hati, dan organ lain yang dibutuhkan untuk bertahan hidup akan selalu menjadi yang utama," tambahnya.
6. Perhatikan kualitas tidur
Kurang tidur terkait dengan sejumlah masalah kesehatan yang memicu masalah seksual seiring bertambahnya usia, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes dan sleep apnea.