Fatayat NU Azerbaijan Ajak Perempuan Lintas Negara Meneladani Spirit Kartini
Pada 21 April diperingati sebagai Hari Kartini oleh perempuan Indonesia. Terkait hal itu, Fatayat NU Azerbaijan menggelar diskusi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pada 21 April diperingati sebagai Hari Kartini oleh perempuan Indonesia. Karenanya bulan April disebut pula bulannya emansipasi.
Terkait hal itu, Fatayat NU Azerbaijan menggelar diskusi dalam safari Ramadan berkonsep piknik.
Turut hadir jurnalis Azerbaijan Zhala Najafova, guru bahasa Inggris & entrepreneur asal Fizuli Azerbaijan Leyla Cabrayilova dan Belka Acevedo Lozano pegiat migas dan kebudayaan asal Peru Amerika Latin serta feminis laki-laki dari Kazakhstan Ascar Muzaffar dan Nguyen Van Cuong asal Vietnam.
Mereka menyampaikan gagasan-gagasan Kartini yang dapat diaplikasikan di negara-negara lain, terutama Azerbaijan sebagai negara yang belum lama merdeka.
“Jika bicara masa kini, perempuan hebat saat adalah mereka yang bangga akan budaya bangsanya sendiri," kata Ketua Fatayat NU Azerbaijan Kholidah Tamami saat safari Ramadan belum lama ini.
Baca juga: Dokter Reisa Berbagi Tips Pentingnya Terapkan 3M, Agar Kartini Sehat Di Masa Pandemi
Tak hanya itu, kata Kholidah Tamami, perempuan harus mencintai tanah airnya dan berkomitmen untuk mengisi ruang kehidupan dengan niat yang tulus, usaha yang gigih serta doa yang tanpa berhenti.
Ia sangat mengapresiasi perempuan internasional yang ingin mengetahui perjuangan Kartini dan mengajak perempuan internasional untuk bangga akan para pejuang emansipasi di negara mereka masing-masing.
Zhala Najabova dalam diskusi tersebut mengatakan, tahun 1918 dimana pendiri Republik Demokratik Azerbaijan Mammad Amin Rasulzadeh menganggap pembebasan seorang wanita Muslim sebagai salah satu isu terpenting dalam perjuangan pembebasan nasional umat Islam di dunia.
Baca juga: Hari Kartini, Liliana Tanoesoedibjo: Perempuan Indonesia Berperan Penting Didik Penerus Bangsa
"Statementnya yang menarik bahwa wanita muslim tidak boleh dipenjara pada saat wanita dari semua negara lain berpartisipasi dalam gerakan sosial-politik sejajar dengan pria, dengan demikian berkontribusi pada keberhasilan bangsa mereka," katanya.
Lantas pandangan tersebut dipertegas dengan ditetapkannya asas persamaan, hak memilih dan dipilih dalam paragraf IV Deklarasi Kemerdekaan yang diadopsi oleh Republik Demokratik Azerbaijan pada 28 Mei 1918.
"Alhasil, Azerbaijan menjadi negara pertama di Timur Eropa yang memberi perempuan hak memilih dan dipilih dan diberi hak untuk ikut serta dalam proses politik dalam kehidupan publik di Azerbaijan," katanya.
Sehingga, kata dia, sejak hari bersejarah itu hingga sekarang, tidak ada yang bisa menyangkal kontribusi besar perempuan Azerbaijan ke seluruh wilayah negara seperti Leyla Mammadbayova, pilot pertama Azerbaijan, Shafiga Akhundova, komposer yang menulis opera pertama Azerbaijan, insinyur minyak wanita pertama dan ahli kimia pertama Azerbaijan, akademisi Izzet Orujova juga berperan sebagai aktris wanita pertama dalam film "Sevil".
Baca juga: Ucapan Selamat Hari Kartini 21 April 2021 dalam Bahasa Inggris Beserta Terjemahannya
Patung Wanita Merdeka di tengah Baku yang sedang mengibaskan jilbabnya di atas alas yang tinggi juga diilhami oleh lakon "Sevil" dari Jafar Jabbarli.
Patung Perempuan Merdeka mencerminkan perjuangan perempuan yang memperjuangkan hak dan kebebasannya di Azerbaijan saat itu. Patung perempuan muda Azerbaijan yang melepas kerudungnya disajikan sebagai simbol kesetaraan sosial perempuan di Azerbaijan dan di Timur Eropa.