Bukan Hanya Bipang Ambawang yang Heboh Itu, Ketahui 5 Kuliner Khas Kalimantan Barat Lainnya
Bipang ambawang jadi sorotan setelah Presiden Jokowi merekomendasikannya untuk dibeli secara online di Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI), 5 Mei lalu.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini bipang ambawang, kuliner khas Kalimantan Barat itu, jadi topik perbincangan di media sosial.
Ia jadi sorotan setelah Presiden Joko Widodo merekomendasikannya untuk dibeli secara online pada Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada 5 Mei lalu.
Namun, pembahasannya bukan soal kelezatannya melainkan kontroversinya.
Rekomendasi makanan ini dianggap tidak menghormati umat Islam yang sedang menjalani ibadah Ramadan.
Bipang, sesuai dengan namanya, merupakan panganan yang terbuat dari daging babi yang dipanggang. Karena itu, kuliner ini haram untuk dikonsumsi oleh muslim.
Baca juga: Penyebutan Bipang Ambawang Tuai Polemik, Pengamat Sarankan Jokowi Evaluasi Tim Komunikasi
Terlepas dari itu, bipang asal Kecamatan Sui Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ini memang terkenal di dunia kuliner.
Terbuat dari daging babi muda, berbumbu resep tradisional, dan dipanggang dengan arang hingga belasan jam.
Hasilnya begitu menggoda sehingga banyak dicari pecinta gastronomi saat berkunjung ke Pontianak.
Selain bipang ambawang, sebenarnya ada banyak panganan khas Kalimantan Barat lain yang layak untuk dijajal.
Hal ini tak lain pengaruh dari keragaman warganya yang berasal dari berbagai suku, ras, etnis dan agama.
Berikut lima menu kuliner khas Kalimantan Barat lainnya yang lezat untuk dinikmati antara lain:
1. Sotong pangkong
Camilan ini dibuat dari cumi-cumi atau sotong berukuran besar yang dijemur. Setelah kering, makanan ini kemudian dipangkong alias dipukul-pukul sehingga bertambah lebar dan tipis.
Makanan ini kemudian dinikmati dengan saus kacang yang pedas dan gurih.
Dulunya makanan ini hanya bisa ditemukan ketika bulan puasa.
Namun sekarang kita bisa menjumpainya di berbagai kedai yang tersebar di Kota Pontianak, ibukota Kalimantan Barat.
2. Choipan
Etnis Tionghoa di Kalimantan Barat juga punya kuliner lezat yang tak boleh dilewatkan yakni Choipan.
Makanan ini terbuat dari tepung beras yang diisi irisan bengkuang, talas atau kucai kemudian dikukus.
Sebagai taburan, diberikan minyak bawang yang menambah rasa gurihnya.
Baca juga: 5 Tokoh Tanggapi Polemik Bipang di Pidato Jokowi: Fadjroel Rachman, Ngabalin, hingga Fahri Hamzah
Baca juga: Apa Itu Bipang Ambawang? Kuliner Khas Kalimantan yang Disebut dalam Pidato Jokowi
Biasanya ini disantap dengan sambal khas lokal dan kecap. Ukurannya kecil, jadi jangan kaget kalau ternyata bisa menyantap belasan potong choipan dalam satu kali makan. Kedai yang menjual choipan tersebar di hampir semua kota di Kalimantan Barat.
Namun pastikan untuk menikmati kelezatan dumpling ini di Rumah Keluarga Tjhia di Singkawang jika ingin mencicipi resep yang sudah berusia ratusan tahun.
3. Pengkang
Apabila berkunjung ke Pontianak, luangkan waktu sejenak untuk menikmati pengkang.
Makanan ini terbuat ketan, diisi dengan ebi, dan dibungkus daun pisang. Kemudian dijepit bambu dan dibakar dengan batok kelapa sehingga memiliki aroma khas. Sekilas bentuknya memang mirip lemper namun citarasanya sangat berbeda.
Tak lupa, makanan ini disantap dengan sambal kerang yang manis dan pedang agar makin lengkap kelezatannya.
Film Aruna dan Lidahnya yang dibintangi Dian Sastro pernah mengangkat soal kuliner ini. Tentunya ini jadi bukti rasanya yang tak boleh dilewatkan.
4. Kwetiaw
Makanan lain yang tak kalah enaknya adalah kwetiau Pontianak yang disajikan dalam berbagai cara.
Ada yang digoreng, kuah dan disiram dengan kuah kental. Berbeda dari daerah lainnya, kwetiau di provinsi ini terbuat dari mie basah yang baru saja diproduksi.
Karena itu rasa dan kesegarannya berbeda dibandingkan kuliner di daerah lain.
Dahulu, etnis Tionghoa banyak menggunakan daging babi sebagai pelengkap.
Namun seiring popularitasnya, diganti dengan daging sapi yang diiris tipis yang menambah gurih dan lezatnya.
5. Bingke Berendam
Bingke juga merupakan kudapan yang dulunya hanya dijual saat Bulan Ramadhan. Pasalnya makanan dengan rasa manis dan bertekstur lembut ini sangat cocok dimakan saat berbuka puasa.
Terbuat dari adonan telur dan sedikit tepung, sekilas memang bentuknya terlihat seperti pie susu.
Jangan terkecoh, rasanya lebih tradisional namun tak kalah lezatnya. Hal ini buah dari proses pemanggangan dengan api atas dan bawah sekaligus di tungku arang.
Tampilannya yang basah dan lembuk membuat terlihat bagaikan direndam dengan mentega sehingga layak disebut Bingke Berendam.
Saat ini variasinya sudah beragam untuk memenuhi selera pasar. Misalnya saja bingke ubi ungu, bingke kentang sampai bingke daging.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Cuma Bipang Ambawang, 5 Kuliner Kalimantan Barat yang Wajib Dicoba