Menolak ''Gabut'' di Masa Pandemi, Siswa JIS Geluti Bisnis Clothing
Di usia semuda itu dan tentu saja minim pengalaman, sama sekali tidak membuat Cornell gentar memulai bisnis clothing
Penulis: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Cornellius Deva Suhartono masih muda. Usianya 16 tahun. Namanya pun masih tercatat sebagai siswa di Jakarta Intercultural School (JIS).
Namun, di usia semuda itu dan tentu saja minim pengalaman, sama sekali tidak membuatnya gentar memulai bisnis clothing yang kini ibarat jamur di musim hujan, alias banyak pesaingnya.
Dengan penuh percaya diri, Cornell, demikian sapaan akrabnya, memperkenalkan KINE sebagai brand clothingnya.
KINE memiliki beberapa produk, dari kemeja flanel, hoodie, hingga t-shirt. Desainnya dinamis dan kekinian sesuai selera anak muda.
Mengenai KINE sebagai nama brand, Cornell juga sudah membayangkan produknya bakal sampai ke pasar luar negeri.
"Kan clothing itu main sama kain, kata "kain" aku ganti "kine". Jadi kalau produknya sampai ke luar negeri, misalnya orang Inggris bilang "kine" jadi "kain", tapi kalau "kain" malah "kein"," terangnya.
Sementara, penjualan dilakukan secara online. Menurut Cornell, masa pandemi seperti saat ini, banyak orang memilih belanja secara online ketimbang offline.
Baca juga: Gaya Hidup Anak Muda Bikin Bisnis Clothing Tak Pernah Mati
Karena alasan itu, ia mengembangkan website kinejkt.com dan @kinejkt untuk akun instagram sebagai sarana menghubungkan konsumen dengan produknya.
Lagipula, penjualan online diakuinya lebih murah. Maklum, modal usahanya merupakan hasil menabung dalam beberapa tahun terakhir.
Lantas apa yang membuat Cornell mau susah payah memulai bisnis clothing dari nol? Pandemi covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, mengubah segalanya.
Yang paling terasa mobilitas jadi terbatas. Setiap orang disarankan untuk beraktivitas di rumah saja.
Baca juga: Kolaborasi dengan Shopee, Kickfest Jadi Pameran Online Clothing Lokal Pertama di Indonesia
Bukan hanya orang dewasa dengan status pekerja kantoran, pedagang, atau wiraswastta, tapi itu juga berlaku bagi anak-anak usia sekolah.
Cornell sendiri sejak pandemi covid-19 mengikuti kegiatan belajar secara online.
Awalnya sih biasa-biasa saja. Ia cukup menikmati waktunya yang luang dengan bermain game bersama teman-temannya, hingga akhirnya diliputi perasaan bosan.