Jangan Pencet Jerawat, Kata Dokter Itu Menambah Buruk Peradangan
Banyak yang berusaha mengenyahkan jerawat dengan cara dipencet. Menurut dr Stanley Setiawan, Sp. Kk, hal itu tidak disarankan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bersemainya jerawat pada wajah kerap menimbulkan rasa jengkel.
Banyak yang berusaha mengenyahkan jerawat dengan cara dipencet. Menurut dr Stanley Setiawan, Sp. Kk, hal itu tidak disarankan.
"Jangan melakukan kekerasan pada diri sendiri. Dengan cara memencet, menggaruk, atau cungkil. Tangani, cari profesional. Dokter atau spesialis kulit untuk menanganinya," ungkap dr Stanley pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Tribunnews, Kamis (16/6/2021).
Baca juga: Hentikan Keringkan Wajah dengan Handuk, Bisa Memicu Timbulnya Jerawat hingga Pori-pori Besar
Namun, jika tidak bisa ke pihak profesional, maka boleh menggunakan bahan-bahan alami atau obat yang bisa menangani jerawat. Misalnya sulfur, bahan ini dapat membuat jerawat cepat kering.
Jerawat, menurut pemaparan dr Stanley bisa sembuh dengan sendirinya.
Menekan atau mencongkel jerawat malah memberikan tekanan mekanik yang dapat menambah buruknya peradangan.
Peradangan tersebut dapat menimbulkan terjadinya bopeng atau bekas kehitaman pada jerawat. Bahkan bisa berdampak dalam kurun waktu yang lebih lama.
Walaupun bisa sembuh sendiri dr Stanley mengatakan jika jerawat sekecil apa pun bisa beresiko bopeng. Maka jerawat sudah tumbuh, komedo, harus segera ditangani pihak profesional.
"Jerawat juga proses peradangan. Dapat merusak area kulit atau kelenjar minyak. Peradangan berkepanjangan bisa membentuk jaringan parut atau bopeng. Nah itu alasan jerawat harus ditangani sedari dini," tandasnya.