Tidak Hanya Tes dan Pengobatan, Hentikan HIV Dimulai dari Pencegahan dan Berantas Stigma Negatif
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri untuk capai target menghentikan Human immunodeficiency virus (HIV) pada tahun 2030.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri untuk capai target menghentikan Human immunodeficiency virus (HIV) pada tahun 2030.
Selama pandemi Covid-19, banyak pelayanan kesehatan terhambat seperti tes dan pengobatan.
Namun, menurut Aktivis Advokasi HIV/AIDS Nafsiah Mboi ada tantangan yang lebih utama. Yaitu upaya pencegahan. Menurutnya saat ini, program lebih cenderung menemukan kasus dan penanganan.
Padahal, kata Nafsiah, hal yang perlu dibicarakan pertama kali adalah bagaimana rakyat tidak terinfeksi dan tertular.
Baca juga: Lola Amaria Rilis Film Pendek Ingatkan Bahaya Penularan HIV
Oleh karenanya, konsep utama yang perlu dilakukan adalah memberantas stigma dan diskriminasi.
Tanpa adanya penghapusan stigma dan diskriminasi, maka menurut Nafsiah, pendekatan dan penyuluhan yang dilakukan akan kurang efektif.
Ia juga mengatakan perlu memberikan pembekalan kepada petugas kesehatan terkait hak-hak dasar setiap orang.
Ketika melayani HIV, tidak ada oknum pelayanan kesehatan yang melakukan tindak diskriminasi.
"Saya harap tenaga kesehatan betul dilatih memahami hak-hak setiap orang. Tidak memusingkan pekerja seks, pecandu narkoba, LGBT, semua punya pelayanan yang sama tanpa diskriminasi," ungkapnya saat diskusi virtual bersama Harian Kompas, Rabu (23/6/2021).