Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mencuci Pakaian Pasien Covid-19 Perlu Perlakuan Khusus, Ketahui Cara untuk Hindari Penularan

Mendesinfeksi barang sehari-hari, termasuk pakaian yang dikenakan pasien covid-19 wajib dilakukan untuk mencegah penularan.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Mencuci Pakaian Pasien Covid-19 Perlu Perlakuan Khusus, Ketahui Cara untuk Hindari Penularan
Shutterstock
Ilustrasi mencuci pakaian. 

TRIBUNNEWS.COM - Protokol kesehatan wajib dipatuhi sebagai upaya mencegah penularan covid-19.

Organisasi kesehatan di seluruh dunia terus menyoroti pentingnya menjaga jarak fisik, mencuci tangan, dan mendesinfeksi barang sehari-hari, termasuk pakaian.

Merangkum dari Medical News Today, mencuci dan desinfeksi adalah proses yang berbeda.

Mencuci merupakan proses yang melibatkan menghilangkan kotoran dan kuman dari permukaan.

Meskipun pembersihan dapat menurunkan risiko penyebaran agen infeksi, seperti virus dan bakteri, pembersihan tidak membunuh mereka.

Oleh karena itu, perlu melakukan desinfeksi dengan menggunakan bahan kimia pembunuh kuman.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengatakan bahwa SARS-CoV-2 menyebar dari orang ke orang melalui kontak tidak langsung dan langsung dengan droplet pernapasan yang mengandung virus.

BERITA REKOMENDASI

Tindakan pencegahan, seperti jarak fisik, karantina, dan isolasi diri, dapat membantu mengurangi risiko penularan langsung.

Baca juga: Penting untuk Penderita Asma, Ketahui Cara Terhindar dari Infeksi Covid-19

Namun, tetesan pernapasan bisa jatuh pada benda dan permukaan.

SARS-CoV-2 dapat masuk ke tubuh seseorang jika mereka menyentuh permukaan ini dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Studi berjudul “Persistence of coronaviruses on inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents” menunjukkan bahwa virus corona dapat menempel di permukaan logam, kaca, dan plastik hingga 9 hari.

Studi lain melaporkan bahwa virus tetap menular selama 3–7 hari pada permukaan kaca, baja tahan karat, dan plastik, dan kurang dari 2 hari pada kayu dan kain.


Temuan mereka juga menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 sangat sensitif terhadap panas.

Setelah dipanaskan dalam suhu 70 derajat celcius, virus menjadi tidak aktif dalam waktu 5 menit.

Desinfeksi permukaan dengan 0,1% natrium hipoklorit (pemutih), 0,5% hidrogen peroksida, atau etanol 62 - 71% secara efektif menonaktifkan sebagian besar virus corona sehingga tidak membuat mereka menular.

Barang-barang yang digunakan oleh pasien Covid-19 merupakan barang yang perlu mendapat perlakuan khusus untuk mencegah potensi menularkan ke orang lain.

Hal ini mengingat barang-barang tersebut bisa saja telah ditempeli virus SARS-CoV-2, termasuk pakaian.

Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan dalam mencuci pakaian pasien Covid-19.

  • Cuci pakaian dengan sabun cuci atau deterjen rumah tangga. Pertimbangkan untuk merendam pakaian dalam larutan pemutih jika tidak merusak pakaian.
  • Pilih pengaturan air terhangat yang tersedia. WHO merekomendasikan suhu air antara 60–90°C ketika mencuci pakaian. Namun, suhu tinggi dapat merusak atau mengecilkan item pakaian yang halus, jadi ingatlah untuk membaca label perawatan.
  • Keringkan pakaian sepenuhnya.
  • Desinfeksi keranjang cucian dengan 0,1% natrium hipoklorit atau semprot dengan desinfektan.
  • Kenakan sarung tangan saat mencuci pakaian.
  • Cuci tangan dengan air hangat dan sabun segera setelah melepas sarung tangan.
  • Jika sarung tangan tidak tersedia, segera cuci tangan setelah memegang pakaian kotor dan hindari menyentuh area wajah.
     
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas