Anak Butuh Kolin, Nutrisi Ini Penting untuk 1.000 Hari Kehidupan Pertama Mereka
Nutrisi satu ini memiliki kontribusi pada perkembangan sel otak anak, sejak ia belum dilahirkan hingga beberapa tahun pertama kehidupannya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Oleh karena itu, demi mendukung optimalnya tumbuh kembang anak di masa depan, penting untuk mencukupi nutrisi, stimulasi, kasih sayang hingga pemantauan tumbuh kembangnya pada masa 1.000 hari pertama kehidupannya.
Terlebih pada situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini membuat orang tua harus menghadapi berbagai tantangan baru.
Termasuk mengetahui kenyataan bahwa pandemi membuat anak kini harus membatasi interaksi dengan lingkungannya.
Faktor inilah yang sering kali membuat tumbuh kembang anak terlewat dari pantauan orang tua.
Terkait hal ini, Psikolog Pritta Tyas Mangestuti, M.Psi, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para orang tua saat bonding dengan anaknya di masa pandemi.
Menurutnya, meskipun pandemi membuat orang tua kini banyak menghabiskan waktu bersama anak di rumah, namun pada momen ini terkadang hubungan antara orang tua dan anak justru tidak terbangun.
"Masa pandemi ini tanpa disadari berdampak pada hubungan emosional antara orang tua dan anak. Meskipun kuantitas pertemuan anak dan orang tua bertambah, namun seringkali koneksi tersebut berkurang," jelas Pritta.
Oleh karena itu, kata dia, sebaiknya ayah dan ibu bekerja sama untuk mengembalikan kehangatan hubungan bersama anak serta menghadirkan stabilitas dalam keluarga.
Meskipun di masa pandemi ini, banyak tantangan baru yang dihadapi.
"Misalnya dengan menemukan cara baru membangun kembali koneksi emosional dengan anak, atau rutin mengajak anak berdiskusi mengenai peraturan yang disepakati di dalam keluarga," kata Pritta.
Nah, salah satu nutrisi yang sangat penting untuk mendukung kecerdasan otak anak adalah kolin.
Nutrisi satu ini memiliki kontribusi pada perkembangan sel otak sejak ia belum dilahirkan hingga beberapa tahun pertama kehidupannya, saat pertumbuhan otaknya berlangsung sangat cepat.
Selain itu kolin juga diibaratkan sebagai 'makanan' bagi otak, karena dapat mendukung pertumbuhan otak pada periode emas perkembangannya.
Asupan kolin diyakini dapat meningkatkan kemampuan otak anak untuk menyerap informasi, daya ingat hingga konsentrasi.