Koleksi Fashion Berbahan Jamur Asal Indonesia Tampil di Paris Fashion Week
Jamur bukan hanya bahan makanan, tapi di luar dugaan bisa diolah menjadi alternatif yang layak menggantikan kulit sebagai bahan membuat pakaian.
Editor: Willem Jonata
Selain itu, MyleaTM mengemisi karbon yang jauh lebih sedikit dan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya atau logam berat dalam proses pembuatannya.
Hal tersebut meminimalisir risiko berbahaya, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi kesehatan manusia, dan yang terpenting tidak ada hewan yang dirugikan selama proses tersebut.
Dengan konsep Spring Summer 2022 collection (SS22), MYCL dan Doublet ingin mengajak masyarakat untuk berani menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan yang lebih baik dengan merasa percaya diri akan selera fashion mereka terlepas dari stereotype yang ada saat ini.
MYCL percaya bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan mulai menggunakan alternatif yang berkelanjutan, seperti beralih dari kulit hewani ke serat jamur.
Co-Founder MYCL, Ronaldiaz, mengatakan, “Penerapan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan bukanlah sebuah tren, melainkan sebuah kebutuhan. Bukan bumi yang membutuhkan kita, tapi kita membutuhkan bumi."
"Dengan MYCL, kami mencoba menyelamatkan bumi dengan menawarkan alternatif yang berkelanjutan melalui penggunaan serat jamur sebagai pengganti kulit hewani."
"Kami senang misi keberlanjutan lingkungan kami ini sejalan bahkan mendapat dukungan dari institusi seperti Bank DBS.”
Misi MYCL tersebut didukung oleh Bank DBS Indonesia yang memiliki kepedulian yang sama sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven bank).
Pada tahun 2016, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation memberikan dana hibah kepada MYCL melalui program DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant.
Dana tersebut mendukung pengembangan prototipe bio-material berkelanjutan rancangan MYCL.
Selain dana hibah, DBS Foundation juga memberikan bimbingan kepada MYCL untuk membantu mereka mengatasi berbagai tantangan bisnis.
Setelah berhasil mengembangkan prototipe kerja dan model bisnis yang dapat diskalakan, MYCL kemudian kembali dianugerahi dana hibah oleh DBS Foundation pada tahun 2018 untuk mendukung rencana mereka dalam meningkatkan produksi dan menetapkan strategi kekayaan intelektual.
Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation senantiasa mendukung tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia yang berusaha menyelesaikan permasalahan sosial dengan menciptakan dampak positif bagi lingkungan.
"Kami menyediakan dukungan melalui berbagai program, dimulai dari sesi mentoring hingga dana hibah. Kami senang melalui program serta pembinaan yang kami lakukan dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan MYCL,” ujar Executive Director, Head of Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika.