Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Upaya Penuhi Kebutuhan Serat Harian di Tengah Tuntutan Gaya Hidup Dinamis dan Serba Cepat

Karena tuntutan dari gaya hidup dinamis dan serba cepat, kadangkala kebutuhan serat yang sangat penting untuk tubuh kita tidak terpenuhi

Editor: Willem Jonata
zoom-in Upaya Penuhi Kebutuhan Serat Harian di Tengah Tuntutan Gaya Hidup Dinamis dan Serba Cepat
Freepik
Makanan Berserat Tinggi. 

TRIBUNNEWS.COM - Menjalani pola hidup sehat semakin mengemuka di berbagai kalangan masyarakat seiring pandemi melanda dunia.

Pola makan yang seimbang menjadi salah satu kunci menjaga kesehatan, di antaranya mengonsumsi serat yang cukup setiap hari.

Namun, tak sedikit orang sudah terbiasa menginginkan segala sesuatunya serba cepat dan praktis, karena tuntutan dari gaya hidup dinamis dan bergerak cepat.

Karena kondisi itu, kadangkala kebutuhan serat yang sangat penting untuk tubuh kita tidak terpenuhi.

Dr. Marya Haryono, MGizi, Sp.GK, FINEM, sebagai dokter spesialis gizi menegaskan manfaat serat bagi tubuh manusia sangat penting.

Di antaranya, menurut dia, membantu menjaga proses pencernaan yang baik, membantu kendalikan kadar gula darah, memberikan rasa kenyang, membantu mengendalikan kadar kolesterol sehingga secara tidak langsung menjaga fungsi jantung yang sehat.

Serat yang cukup juga akan membantu kerja bakteri baik. Jika dikonsumsi rutin sebagai bagian dari asupan nutrisi sehari-hari.

Baca juga: Tingkatkan Nafsu Makan Anak untuk Mencapai Gizi Seimbang, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Baca juga: Nutrisi yang Disarankan untuk Bantu Penyembuhan Anak saat Terpapar Covid-19

BERITA REKOMENDASI

"Maka serat juga membantu mengurangi risiko kanker usus besar. Namun sayangnya konsumsi serat sebagian orang belum terpenuhi sesuai yang dianjurkan,” terangnya.

Dari fakta yang ada, 95% orang Indonesia kekurangan konsumsi serat setiap harinya.

Menu berserat amat dianjurkan untuk santap sahur.
Menu berserat amat dianjurkan untuk santap sahur. (Ist)

Mereka hanya konsumsi sekitar 27% (8 gr dari 30 gr anjuran harian) kebutuhan serat harian dari makanan seharu-hari.

Gaya hidup, terutama pola makan yang tidak seimbang serta rendah serat dapat berujung pada sistem pencernaan yang tidak sehat, sehingga berdampak serius terhadap kondisi kesehatan.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Nutrisi pada Anak Lewat Metode Jam Makan Serat

Patricia Gouw, Nazla Alifa, dan Tantri Namirah misalnya. Tiga publik figur tersebut mengakui pola makannya tak seimbang. 


"Kita pun seringkali banyak mengonsumsi makanan yang berjenis fast food atau processed food secara berlebihan. Akibatnya pencernaan menjadi kurang lancar, dan itu seringkali membuat saya merasa kembung, atau perut seperti terasa besar," kata Patricia Gouw.

Keadaan dan situasi seperti ini terkadang membuatnya sebagai perempuan diliputi kondisi emosional yang kurang positif.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas