Kurang Melihat Cahaya di Siang Hari Dapat Memicu Gangguan Tidur
Oleh karena itu, agar mudah tidur nyenyak, disarankan bangun pagi. Lakukan aktivitas untuk mengusir rasa kantuk.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gangguan tidur bisa disebabkan oleh banyak hal. Bisa dipicu oleh penyakit fisik dan psikis.
Namun, ternyata ada kebiasaan yang kerap dilakukan, namun membuat sulit tidur.
Hal ini diungkapkan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, seperti dikutip Tribunnews.com, dari kanal YouTube Sonora FM, (15/9/2021).
Menurut dia, kurang mendapatkan paparan cahaya terutama siang hari dapat memicu gangguan tidur.
Kebiasaan ini membuat seseorang yang dalam kondisi sehat, sulit untuk tidur.
Baca juga: Suka Minum Kopi Tapi Takut Susah Tidur? Tenang, Ada Solusinya
Kurangnya paparan sinar matahari dan cahaya lain seperti lampu nyatanya berpengaruh.
Namun di sisi lain, kelebihan cahaya di waktu malam dan saat akan tidur, juga dapat memicu gangguan tidur.
"Kurang paparan cahaya di waktu pagi-sore. Lalu berlebihan terpapar cahaya lampu, handphone, lampu gagdet dan lain-lain, apa pun mengeluarkan pendar cahaya menjelang waktu tidur," ungkapnya.
Oleh karena itu, agar mudah tidur nyenyak, disarankan bangun pagi. Lakukan aktivitas untuk mengusir rasa kantuk.
Lalu saat malam menjelang tidur, usahakan tidak melihat cahaya dari mana pun. Seperti handphone, televisi, lampu dan sebagainya.
"Saat siang, terpapar cahaya, malemnya kira kira satu jam paling minim, setengah jam menjelang tidur tidak ada cahaya berpendar dalam mata kita," pungkasnya.