Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Asal-usul Kue Bulan, Simak Legenda hingga Sejarah Hidangan Khas Festival Musim Gugur Ini

Legenda kue bulan China berasal dari kisah dalam fabel Moon Goddess Chang'e.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Asal-usul Kue Bulan, Simak Legenda hingga Sejarah Hidangan Khas Festival Musim Gugur Ini
Vogue Hong Kong
Kue bulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak sejarah moon cake atau kue bulan China dalam artikel ini.

Sejarah kue bulan China dibahas di sebuah fabel berjudul Moon Goddess Chang'e.

Fabel Moon Goddess Chang'e merupakan fabel yang identik dengan Festival Bulan China.

Dikutip dari english.visitbeijing.com.cn, fabel ini menceritakan kisah tentang pahlawan kuno Hou Yi, seorang pemanah heroik yang menembak sembilan dari sepuluh matahari selama tahun bencana.

Saat itu, terdapat sepuluh matahari yang terbit sekaligus dan terasa seperti musim panas yang terik.

Kue bulan dalam varian bamboo charcoal with pandan and coconut dari Hotel JW Marriott Jakarta (Hotel JW Marriott Jakarta)
Kue bulan dalam varian bamboo charcoal with pandan and coconut dari Hotel JW Marriott Jakarta (Hotel JW Marriott Jakarta) (Hotel JW Marriott Jakarta)

Baca juga: Cara Membuat Kue Bulan Ala Rumahan yang Simple, Lembut, dan Enak, Simak Resepnya Berikut ini

Baca juga: Kue Beras Ohagi Evolusioner Menyebar Secara Nasional di Jepang

Dalam satu cerita legenda, Yi menjadi terkenal dan lupa akan istrinya, Chang'e.

Dengan kekuatan barunya tersebut, Yi mendapat tawaran ramuan keabadian.

Berita Rekomendasi

Namun, Chang'e yang pada Yi karena berubah kejam, mencuri ramuan itu, meminumnya sendiri, lalu melarikan diri ke bulan.

Yi yang marah kemudian menembakkan panah ke arah Chang'e saat dia terbang ke bulan, tetapi tidak mengenai sasarannya.

Sekarang Chang'e diyakini tinggal di bulan sebagai dewi dan dirayakan setiap festival bulan.

Sejarah kue bulan juga berasal dari zaman kuno, dalam hal ini pada masa kemenangan sosial dan politik, seperti contoh penggulingan dinasti Mongol.

Pada abad ke-13, bangsa Mongol berhasil menguasai China setelah banyak upaya yang dilakukan.

Saat itu, Kubilai Khan mendirikan Dinasti Yuan dan memerintah secara ketat.

Dia memerintahkan penjaga Mongolia berjaga di luar semua rumah penduduk China.

Orang kepercayaan dari pemimpin pemberontak, Liu Bowen, menyarankan pemberontakan bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Baca juga: Kalangan Milenial Mulai Gemari Pembuatan Kue Tradisional

Baca juga: 6 Jenis Makanan yang Terbuat dari Hasil Olahan Singkong: Keripik Singkong, Kue Timus hingga Tiwul

Dia mendapat izin untuk membagikan kue bulan kepada setiap penduduk China sebagai berkah untuk mendoakan kaisar Mongol agar panjang umur.

Di dalam setiap kue ada selembar kertas yang mengatakan "bunuh orang-orang Mongol pada hari ke-15 bulan kedelapan."

Karena Bangsa Mongol tidak makan kue bulan, rencana mereka berhasil dan bangsa Mongol digulingkan.

Sementara itu, dikutip dari www.chinahighlights.com, Festival Pertengahan Musim Gugur berasal dari kebiasaan pemujaan bulan selama Dinasti Zhou lebih dari 3.000 tahun yang lalu.

Di Tiongkok kuno, sebagian besar kaisar menyembah bulan setiap tahun.

Kemudian kebiasaan itu diterima oleh rakyat dan menjadi semakin populer dari waktu ke waktu.

Arsip Hotel JW Marriott Jakarta Varian kue bulan chocolate and custard milk, white lotus paste with black sesame, dan white lotus paste dari Hotel JW Marriott Jakarta (Hotel JW Marriott Jakarta)
Arsip Hotel JW Marriott Jakarta Varian kue bulan chocolate and custard milk, white lotus paste with black sesame, dan white lotus paste dari Hotel JW Marriott Jakarta (Hotel JW Marriott Jakarta) (Hotel JW Marriott Jakarta)

- Berasal dari Dinasti Zhou (1045 – 221 SM)

Kaisar Tiongkok kuno memuja bulan saat panen di musim gugur.

Hal ini dikarenakan mereka percaya, praktik tersebut akan memberi mereka panen berlimpah di tahun berikutnya.

Kebiasaan mempersembahkan kurban ke bulan berasal dari pemujaan dewi bulan.

Tercatat, raja mempersembahkan kurban ke bulan pada musim gugur selama Dinasti Zhou Barat (1045 – 770 SM).

Istilah "Pertengahan Musim Gugur" pertama kali muncul dalam buku Rites of Zhou (周礼), yang ditulis dalam kurun waktu 475 – 221 SM.

Namun, saat itu istilah tersebut hanya berkaitan dengan waktu dan musim; festival tidak ada pada saat itu.

Pada Dinasti Tang (618 – 907 M), memuja bulan menjadi populer di kalangan kelas atas.

Kaisar, pedagang, dan pejabat kaya mengadakan pesta besar di istana mereka.

Mereka minum dan memuja bulan, juga menggelar musik dan tarian.

Disisi lain, warga biasa hanya berdoa pada bulan untuk panen yang baik.

Kemudian di Dinasti Tang, tidak hanya para pedagang dan pejabat kaya, tetapi juga warga biasa, mulai memuja bulan bersama-sama.

- Menjadi Festival di Dinasti Song (960 – 1279)

Pada Dinasti Song Utara (960–1279 M), tanggal 15 bulan lunar ke-8 ditetapkan sebagai "Festival Pertengahan Musim Gugur".

Sejak saat itu, persembahan untuk bulan sangat populer dan telah menjadi kebiasaan.

- Kue Bulan Dimulai dari Dinasti Yuan (1279 – 1368)

Tradisi makan kue bulan selama festival dimulai pada Dinasti Yuan (1279 – 1368), sebuah dinasti yang diperintah oleh bangsa Mongol.

Pesan untuk memberontak melawan Mongol disebarkan di dalam kue bulan.

- Popularitas Kue Bulan Memuncak pada Dinasti Ming dan Qing (1368 – 1912)

Selama Dinasti Ming (1368 – 1644 M) dan Dinasti Qing (1644 – 1912 M), Festival Pertengahan Musim Gugur sama populernya dengan Tahun Baru Imlek.

Orang-orang mempromosikan berbagai kegiatan untuk merayakannya, seperti membakar pagoda dan menampilkan tarian naga api.

Isian Kue Bulan

Kue bulan chocolate and custard milk dan white lotus paste with black sesame.
Kue bulan chocolate and custard milk dan white lotus paste with black sesame. (Hotel JW Marriott Jakarta)

Menurut Youlen Chan, manajer dan kepala pembuat roti Phoenix Bakery di Chinatown, dua minggu ke depan adalah perayaan Festival Bulan China tahunan.

Selama perayaan, akan ada tradisi makan serta memberi kue bulan.

Kue-kue khusus ini identik dengan liburan dan menjadi bagian penting budaya Tiongkok sejak tahun 1600 SM.

Kue bulan, yang juga dijuluki kue guru, terdiri dari isian yang dibungkus lapisan tipis.

Bahkan saat ini, kebanyakan kue bulan memiliki desain, dimana isiannya dibungkus lapisan tipis dan kenyal.

Isi dari kue bulan biasanya terbuat dari pasta teratai atau kacang merah.

Kemudian bagian tengah kue terbuat dari beberapa bahan, seperti biji melon, manisan buah-buahan, kuning telur asin, atau daging ham.

Banyak negara Asia dengan ekspatriat China memiliki gaya kue bulan mereka sendiri.

Sementara itu, beberapa daerah di China memiliki versi unik mereka.

Kue bulan yang biasanya ditemukan di Los Angeles adalah jenis Kanton, yang cukup tradisional, meskipun gaya lain juga tersedia.

Namun, kue bulan klasik berisikan satu kuning telur karena melambangkan bulan.

Tentang Festival Musim Gugur

Dikutip dari chinatown.co.uk, belum banyak hal yang diketahui mengenai Festival Pertengahan Musim Gugur – sebuah perayaan yang hampir sama pentingnya bagi orang Tionghoa dengan Tahun Baru bagi orang barat.

Festival Musim Gugur dirayakan setiap musim gugur pada pada tanggal 15 bulan 8 kalender lunar.

Tahun ini, Festival Musim Gugur pada tanggal 1 Oktober.

Hidangan khusus dalam acara suci ini adalah kue bulan.

Karena kue bulan sangat identik perayaan Festival Musim Gugur, festival ini juga mendapat julukan Hari Kue Bulan.

Orang China akan berkumpul bersama dan makan irisan kue bulan pada Festival Musim Gugur.

Saat ini, banyak kegiatan tradisional menghilang dari Festival Musim Gugur, tetapi tren baru telah muncul.

Sebagian besar pekerja dan siswa menganggapnya hanya sebagai hari libur umum untuk melarikan diri dari pekerjaan dan sekolah.

Orang-orang pergi bepergian dengan keluarga atau teman, atau menonton Gala Festival Pertengahan Musim Gugur di TV pada malam hari.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas