Hidup Bahagia, Bebas Stres dengan Mencari Tahu Kekuatanmu, Baca Sally Bibb The Strenghts Book
Sally Bibb dalam buku The Strenghts Book menjelaskan arti kekuatan. Ini bisa jadi sumber kebahagiaan bebas stres.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Tahukah kamu apa yang membuatmu bersemangat dalam menjalani hari-harimu?
Apa yang benar-benar membuatmu bahagia?
Apakah kamu yakin bahwa pilihan pekerjaanmu, kuliahmu, aktivitasmu sudah tepat?
Kalau tidak tahu atau masih ragu menjawab pertanyaan di atas, kemungkinan besar kamu belum menemukan kekuatanmu yang sesungguhnya.
Apa itu kekuatan?
Baca juga: Tinjau Sentra Vaksinasi di BBJ, Wapres Sampaikan Apresiasi Atas Kontribusi Kompas Gramedia Group
Baca juga: Ayah Bunda, Mengurus Anak Tak Harus Ribet, Santuy Saja, Yuk Intip Triknya di Buku Ini
Baca juga: Belajar Memasak Melalui Buku Cerita, Anak Jadi Kreatif
Sally Bibb dalam buku The Strenghts Book menjelaskan arti kekuatan, yaitu sesuatu yang bisa dilakukan seseorang dengan baik secara alami, suka melakukannya, dan menjadi semangat karenanya.
Menurutnya, kekuatan adalah bawaan dan dikembangkan begitu kita menginjak usia remaja. Setelah melewati usia remaja, kita telah menjadi diri kita yang sebenarnya.
Kekuatan kita adalah sesuatu yang tidak bisa TIDAK kita lakukan, yang terasa alami saat kita melakukannya.
Misalnya, atlet yang memiliki naluri kompetitif secara alami, ia akan sangat bersemangat untuk mengalahkan lawan mainnya.
Mengapa kekuatan penting?
Dengan mengetahui kekuatan kita, kemungkinan kita salah memilih pilihan yang menentukan masa depan akan kecil. Dengan mengetahui kekuatan kita, kita bisa menghindar dari rasa frustrasi, stres, dan ketidakbahagiaan.
Itulah yang dialami Sally Bibb. Di bukunya The Strenghts Book ia menceritakan kisahnya saat masih berusia 20-an.
Saat itu ia bekerja di perusahaan yang didambakannya. Pekerjaannya pun sangat menyenangkan baginya sehingga ia selalu bersemangat untuk bekerja setiap harinya. Namun, semua itu berubah ketika ia dipromosikan.
Pekerjaan barunya itu ternyata tidak cocok baginya. Ia sangat tidak menyukainya dan selalu merasa lelah setiap hari.
Akhirnya, kinerjanya menurun begitu pun rasa percaya dirinya.
Saat itu, ia tidak mengetahui apa kekuatannya, sehingga ketika dipromosikan, ia tidak mengetahui bahwa pekerjaan yang akan dilakukannya bukanlah bidang yang termasuk dalam kekuatannya.