Surat Al Insyiqaaq Ayat 1-25: Bacaan Arab dan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia dan Tafsir Singkat
Surat Al Insyiqaaq Ayat 1-25, bacaan Arab dan Latin, terjemahan bahasa Indonesia dan tafsir singkat. Simak artikel berikut ini.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
![Surat Al Insyiqaaq Ayat 1-25: Bacaan Arab dan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia dan Tafsir Singkat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-aktifitas-masjid-al-amanah-bekasi_20210503_210001.jpg)
وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ وَرَاۤءَ ظَهْرِهٖۙ - ١٠
10. Wa-ammaa man uutiya kitaabahu waraa-a zhahrihi
Artinya: Dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang,
فَسَوْفَ يَدْعُوْ ثُبُوْرًاۙ - ١١
11. Fasawfa yad’uu tsubuuraan
Artinya: maka dia akan berteriak, “Celakalah aku!”
وَّيَصْلٰى سَعِيْرًاۗ - ١٢
12. Wayashlaa sa’iiraan
Artinya: Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
اِنَّهٗ كَانَ فِيْٓ اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًاۗ - ١٣
13. Innahu kaana fii ahlihi masruuraan
Artinya: Sungguh, dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan keluarganya (yang sama-sama kafir).
اِنَّهٗ ظَنَّ اَنْ لَّنْ يَّحُوْرَ ۛ - ١٤
14. Innahu zhanna an lan yahuura
Artinya: Sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya).
بَلٰىۛ اِنَّ رَبَّهٗ كَانَ بِهٖ بَصِيْرًاۗ - ١٥
15. Balaa inna rabbahu kaana bihi bashiiraan
Artinya: Tidak demikian, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.
فَلَآ اُقْسِمُ بِالشَّفَقِۙ - ١٦
16. Falaa uqsimu bialsysyafaqi
Artinya: Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja,
وَالَّيْلِ وَمَا وَسَقَۙ - ١٧
17. Waallayli wamaa wasaqa
Artinya: demi malam dan apa yang diselubunginya,
وَالْقَمَرِ اِذَا اتَّسَقَۙ - ١٨
18. Waalqamari idzaa ittasaqa
Artinya: demi bulan apabila jadi purnama,
لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍۗ - ١٩
19. Latarkabunna thabaqan ‘an thabaqin
Artinya: sungguh, akan kamu jalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).
فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَۙ - ٢٠
20. Famaa lahum laa yu/minuuna
Artinya: Maka mengapa mereka tidak mau beriman?
وَاِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْاٰنُ لَا يَسْجُدُوْنَ ۗ ۩ - ٢١
21. Wa-idzaa quri-a ‘alayhimu alqur-aanu laa yasjuduuna
Artinya: Dan apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud,
بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُكَذِّبُوْنَۖ - ٢٢
22. Bali alladziina kafaruu yukadzdzibuuna
Artinya: bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya).
وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا يُوْعُوْنَۖ - ٢٣
23. Waallaahu a’lamu bimaa yuu’uuna
Artinya: Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).
فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ - ٢٤
24. Fabasysyirhum bi’adzaabin aliimin
Artinya: Maka sampaikanlah kepada mereka (ancaman) azab yang pedih,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ ࣖ - ٢٥
25. Illaa alladziina aamanuu wa’amiluu alshshaalihaati lahum ajrun ghayru mamnuunin
Artinya: Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
Baca juga: Bacaan Surat Al Ala Ayat 1-19 Lengkap dengan Arti dan Makna, Simak Penjelasannya
Tafsir Singkat Surat Al Insyiqaaq Ayat 1-25
1. Apabila langit yang kukuh itu terbelah ketika Allah menghilangkan keseimbangan di antara benda-benda langit. Sehingga, terjadilah tabrakan antarbenda langit. Langit pun terbelah lalu digulung dan akhirnya terempas tidak berbekas.
2. Dan langit pada saat itu patuh kepada Allah Pencipta dan Pengatur-nya, dan sudah semestinya langit itu patuh, demikian pula alam raya, kepada Allah.
3. Apabila bumi diratakan setelah gunung-gunung tersapu dari tempatnya akibat dahsyatnya kekuatan yang menghempaskannya, lalu gunung yang besar dan kekar berubah jadi pasir yang diterbangkan oleh tiupan angin yang dahsyat, menjadi abu yang beterbangan.
Bumi menjadi rata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam "perut"-nya, maka hal itu adalah karena ketundukannya pada perintah Allah dan kepatuhan melakukan kehendak-Nya.
4. Dan apabila bumi memuntahkan apa saja yang ada di dalamnya, seperti manusia yang terkubur, batuan, dan sebagainya, dan karenanya menjadi kosong bagaikan ibu hamil yang telah melahirkan janinnya.
Bumi benar-benar luluh lantak akibat benturan dengan planet atau benda langit lainnya, karena hilang atau kacaunya gaya gravitasi.
Alam semesta patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini.
5. Dan apabila bumi patuh kepada Tuhan yang telah menciptakan-nya, dan sudah semestinya bumi itu dan alam semesta tunduk patuh dalam kekuasaan dan genggaman-Nya.
Ketika kejadian-kejadian luar biasa ini tiba, manusia akan mengetahui balasan atas semua perbuatannya.
6. Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia dalam masa hidupnya bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya.
Setiap langkah manusia sesungguhnya menuju kepada akhir hidupnya, yaitu mati. Hal ini berarti kembali kepada Allah. Oleh karena itu, manusia akan mengetahui tentang baik buruk pekerjaan yang telah mereka kerjakan.
7. Di hadapan Allah, manusia akan terbagi menjadi dua kelompok: kelompok yang berbahagia dan kelompok yang sengsara.
Maka adapun orang yang catatan amal-nya diberikan dari sebelah kanannya—mereka adalah orang yang beriman dan berbuat baik.
Dipaparkanlah semua perbuatannya yang baik dan yang buruk, kemudian diberi ganjaran atas perbuatannya yang baik dan dimaafkanlah perbuatannya yang buruk.
Baca juga: Surat Abasa dalam Tulisan Arab dan Latin Lengkap dengan Terjemahannya
8. Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Amal mereka akan ditampilkan secara sekilas, dan kesalahan mereka tertutup oleh kebaikan.
9. Dan dia akan kembali kepada keluarganya yang sama-sama beriman dengan riang gembira. Segala kecemasan yang mereka rasakan sebelum itu akan sirna.
Mereka berbahagia bagaikan pahlawan yang memenangkan peperangan.
10. Dan adapun orang yang catatan amal-nya diberikan dari sebelah belakang sebagai tanda ketidaksenangan kepada mereka.
Mereka banyak mengerjakan perbuatan maksiat, durhaka, dan tidak diridai Allah. Mereka akan menerima catatan perbuatan mereka dengan tangan kiri, dan dari belakang, kemudian mereka dimasukkan ke dalam neraka.
11. Maka dia akan berteriak, “Celakalah aku!”
Dia merasa lebih baik mati daripada harus merasakan menghadapi azab yang akan menimpanya. Itulah balasan bagi mereka yang telah mendustakan rasul, mengingkari Allah, dan berbuat maksiat.
12. Dan tidak hanya itu, dia juga akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala dan kadar panasnya jauh lebih tinggi daripada api dunia.
13. Allah menjelaskan bahwa ada dua hal yang menjadi sebab mengapa mereka menerima catatan amalnya dengan tangan kiri, yaitu: pertama, mereka berbuat sekehendak hatinya, mengerjakan kejahatan dan kemaksiatan dengan tidak memikirkan akibat buruk yang akan menimpa mereka di akhirat kelak.
Kedua, mereka menyangka bahwa mereka tidak akan kembali kepada Tuhannya dan tidak akan dibangkitkan kembali untuk dihisab dan menerima hasil perbuatan mereka di dunia.
14. Sesungguhnya dia menikmati kekafirannya, merasa leluasa berbuat maksiat, dan mengira bahwa dia tidak akan kembali kepada Tuhan untuk dimintai pertanggungjawaban.
15. Mereka pasti akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
Sesungguhnya Tuhannya selalu melihat dan mencatat perbuatan-nya, lalu Dia akan membalasnya dengan sangat adil.
Perbuatan baik dibalas kebaikan dan perbuatan buruk dibalas dengan siksa.
16. Tuhan Mahakuasa di alam semesta. Maka Allah bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja, saat matahari akan terbenam dan cahayanya yang tampak kemerahan masih pendar ke sebagian penjuru langit.
Allah juga bersumpah dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan. Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua.
Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
17. Dan Allah pun bersumpah demi malam dan apa yang diselubunginya dengan kegelapan akibat hilangnya cahaya matahari.
18. Dan Allah bersumpah pula demi bulan apabila jadi purnama, ketika bulan bercahaya penuh sehingga suasana malam menjadi menawan.
Perubahan suasana alam menunjukkan adanya kekuatan luar biasa yang mampu mengendalikannya. Dialah Allah Yang Mahakuasa.
19. Sungguh, akan kamu jalani kehidupanmu tingkat demi tingkat. Kamu semula berupa nutfah, lalu menjadi alaqah, menjadi mudgah, lalu menerima ruh dari Tuhanmu, terlahir ke dunia, tumbuh dari kanak-kanak hingga dewasa dan tua.
Akan kamu rasakan dalam hidupmu berbagai keadaan, dari yang mudah hingga yang sulit. Setelah itu kamu mati, dibangkitkan, dan dipisahkan menjadi dua kelompok: penghuni surga dan penghuni neraka.
20. Setelah melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang begitu nyata, maka mengapa mereka yang kafir itu bersikeras tidak mau beriman kepada Allah, hari kebangkitan, Nabi Muhammad, dan Al-Qur’an?
Baca juga: Surat Ath Thaariq Ayat 1-17, Dilengkapi Bacaan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia dan Tafsir Singkat
21. Dan mengapa pula apabila Al-Qur’an yang penuh nilai kebenaran dan sastra yang tinggi itu dibacakan kepada mereka, mereka tidak mau bersujud kepada Allah dan tunduk pada ajaran Al-Qur’an.
Padahal, kaum kafir itu selalu menyanjung dan mengagumi karya sastra yang bernilai tinggi?
22. Mereka enggan beriman, bahkan orang-orang kafir itu mendustakan Al-Qur’an dan hari kebangkitan dengan berbagai alasan, seperti dengki kepada Nabi Muhammad, khawatir kehilangan status sosial, atau hanya merasa diri mulia.
23. Dan mereka tetap ingkar, padahal Allah lebih mengetahui dengan pasti apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Allah akan membuka semua isi hati mereka kelak di hari kiamat.
Allah menerangkan sebab mereka tidak mau mengakuinya.
Mereka dengki kepada Nabi Muhammad atas kelebihan yang telah dikaruniakan Allah kepadanya. Mereka takut kehilangan pengaruh dan kedudukan sebagai pemimpin bangsanya.
Tidak mau mengganti kepercayaan yang telah dianut oleh nenek moyang mereka dengan kepercayaan yang lain. Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka.
Oleh karena itu, Allah mengejek mereka dengan kata-kata, "Berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih di hari Kiamat nanti."
24. Atas pengingkaran mereka terhadap kebenaran yang datang dari Allah, maka sampaikanlah kepada mereka ancaman berupa azab yang pedih di akhirat.
25. Demikianlah, Allah akan mengazab orang-orang yang ingkar.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya sebagai anugerah dari Allah dan penghargaan atas perbuatan baiknya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Al Quran