35 Kutipan Abu Bakar Ash-Shiddiq Sahabat Rasulullah soal Kematian, Kebaikan, hingga Kerendahan Hati
Berikut kutipan bijak dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu tentang kematian, kebaikan, hingga kerendahan hati.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu adalah khalifah pertama dari empat al-khulafa al-rasyidin di muka Bumi.
Beliau merupakan sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam.
Abu Bakar termasuk ke dalam orang-orang pertama yang masuk Islam.
Selain itu, Abu Bakar juga disebut sebagai orang terbaik di zaman Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam.
Namanya disebut pertama kali dalam sebuah riwayat sahabat Ibnu Umar sebagai orang yang dijamin masuk surga.
Riwayat tersebut mengatakan:
"Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar Radhiyallahu anhu, kemudian Umar bin Khattâb Radhiyallahu anhu, kemudian Utsmân bin Affân, mudah-mudahan Allâh meridhai mereka semua“. [HR. al-Bukhari, no. 3655]
Hal itu juga diungkapkan oleh khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu.
Baca juga: 50 Kutipan Bijak Umar bin Khattab Sahabat Rasulullah SAW tentang Tipu Dunia, Lelaki, hingga Kematian
Dalam sebuah riwayat, putra sang Amirul Mukminin, Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, mengatakan:
“Aku bertanya kepada ayahku, siapa orang terbaik setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka ia menjawab: Abu Bakar, aku pun bertanya lagi: Kemudian siapa setelah itu? Ia menjawab: Kemudian Umar, maka aku khawatir ia akan menjawab Utsman setelah itu, aku pun segera memotongnya: Kemudian engkau? Ia menjawab: Aku hanyalah seseorang dari kaum muslimin“. [HR. al-Bukhâri, no. 3671]
Bahkan, khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dalam suatu riwayat menyebutkan:
“Seandainya keimanan Abu Bakar radliallahu ‘anhu ditimbang dengan keimanan penduduk bumi (selain para Nabi dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka sungguh keimanan beliau radliallahu ‘anhu lebih berat dibandingkan keimanan penduduk bumi”. (HR. Ishaq bin Rahuyah dalam Musnadnya, no. 1266 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul iman, no. 36 dengan sanad yang shahih)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberikan gelar Ash-Shiddiq kepada sahabat Abu Bakar.
Gelar tersebut diberikan karena Abu Bakar selalu membenarkan beliau dalam hal apapun.