Sepatu Bermotif Batik yang Sarat Makna Bagi Kaum Milenial
Memperingati Hari Batik Nasional, Mario Minardi berkolaborasi dengan Garuda Kencana Batik meluncurkan sepatu bermotif batik.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Hari Batik Nasional, Mario Minardi berkolaborasi dengan Garuda Kencana Batik meluncurkan sepatu bermotif batik.
Direktur Mario Minardi, Handiman Ali menuturkan kolaborasi dengan Garuda Kencana berangkat dari batik yang saat ini sudah mulai diminati oleh kawula muda.
"Maka dengan momentum hari batik ini, kami ingin mengemas batik agar lebih dapat diterima kaum milenial,” ucap Handiman, dalam keterangannya, Sabtu (2/10/2021).
Batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai kekayaan budaya dunia dari Indonesia, sehingga kata Handiman, batik layak digalakkan kembali sebagai identitas bangsa.
Selain itu, di Indonesia sendiri sepatu kulit juga sedang digemari.
Maka sepatu kulit dapat menjadi alternatif media yang bagus untuk menyebarluaskan batik yang selama ini lebih banyak dituangkan diatas media kain.
Baca juga: YBI Serukan Cinta Batik Indonesia Kepada Generasi Milenial
Selain itu, Direktur Garuda Kencana Batik Yos Christian menilai bahwa sepatu kulit jika dipadukan dengan batik akan menghasilkan suatu karya yang indah dengan kearifan khas khazanah khatulistiwa.
Karenanya, dalam program dengan tema “Batik Day” ini Mario Minardi dan Garuda Kencana meluncurkan sepatu dan outfit edisi khusus batik.
“Sudah sepatutnya batik mendapatkan perhatian lebih, terutama dari bangsa Indonesia sendiri, Jadi di sini kami berkolaborasi untuk memperkenalkan sepatu batik yang hadir tetap dengan esensi filosofi-filosofi motif batik," ujar Yos.
Sepatu pertama kolaborasi Mario Minardi dan Garuda Kencana berjenis Plain Toe Oxford dengan motif batik Sawunggaling yang dikenakan aktor dan model Ferry Salim.
Sawunggaling adalah Legenda dari tanah jawa yang merupakan Ayam Jantan yang selalu menang di segala medan pertempuran.
Baca juga: Hari Batik Nasional 2 Oktober, Berikut Sejarah dan Asal-usul Batik
“Sepatu Plain Toe Oxford yang klasik dan maskulin sesuai dengan karakter Ferry Salim yang gemar tampil elegan,” ujar Handiman.
Kemudian, sepatu kedua kolaborasi kedua brand ini berjenis Derby Shoes dengan motif batik Garuda yang dipasangkan dengan pengusaha asal Semarang, Steven Yoe.
“Batik Garuda pada sepatu Derby Oxford ini selaras dengan latar belakang Steven yang berakar pada tanah Jawa,” terang Handiman.
Seperti yang banyak diyakini masyarakat, Garuda adalah makhluk legendaris yang memiliki sayap yang membentang luas dan tubuh yang besar seperti matahari. Yos menambahkan motif tersebut dibubuhkan pada sepatu dengan harapan memperkuat wibawa dan kegagahan dari sang pemakai.
Baca juga: Selamat Hari Batik Nasional, Simak Sejarah Batik, dan Jenis Batik Indonesia yang Jarang Diekspos Ini
Terakhir ialah sepatu berjenis Whole-cut oxford shoes dengan motif batik Tameng Dayak.
Motif ini terinspirasi dari bentuk perisai atau tameng dari salah satu suku yang terkenal di tanah nusantara yaitu Dayak.
Selain bermakna sebagai pelindung pemakainya, Yos menyebut motif-motif yang ada pada perisai dayak adalah cerminan tentang pribadi pemiliknya.
“Sepatu ini adalah simbol pelindung dari segala mara bahaya dan teman setia pemakainya dalam lika liku perjalanan hidup,” ujar Yos.
Setelah menerjemahkan lagu “Sepatu” ke dalam bahasa Jepang, kini Hiroaki Kato menjadi duta sepatu dan batik pada Hari Batik Nasional melalui kolaborasi Mario Minardi dan Garuda Kencana Batik.
Sepatu batik hasil kolaborasi ini sudah bisa dibeli pada Hari Batik Nasional, pada 2 Oktober.
“Terlepas dari pilihan warna dan motif yang dipresentasikan pada peluncuran, customer dapat memesan dengan 5 pilihan warna berbeda,” ujar Handiman.