Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Picu Obesitas hingga Jantung, Anda Perlu Bijak Konsumsi Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori dibandingkan makanan yang tidak digoreng.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
zoom-in Picu Obesitas hingga Jantung, Anda Perlu Bijak Konsumsi Makanan yang Digoreng
Shutterstock
Gorengan juga patut dihindari oleh diabetesi. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng maupun camilan seperti gorengan tentunya tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Karena tidak hanya dapat meningkatkan risiko obesitas, namun juga penyakit kronis seperti diabetes dan jantung.

Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, deep frying tentu akan menambahkan banyak kalori.

Dikutip dari laman Healthline, Kamis (7/10/2021), makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan adonan atau tepung sebelum digoreng.

Saat makanan itu digoreng menggunakan minyak, maka akan kehilangan air dan malah menyerap lemak, inilah yang akhirnya meningkatkan kandungan kalorinya.

Secara umum, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori dibandingkan makanan yang tidak digoreng.

Berita Rekomendasi

Perlu diketahui, 100 gram kentang panggang mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan jumlah yang sama untuk kentang yang digoreng mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.

Begitu pula 100 gram filet ikan cod panggang mengandung 105 kalori dan 1 gram lemak, sementara ikan yang digoreng dalam jumlah yang sama mengandung 232 kalori dan 12 gram lemak.

Baca juga: Hati-hati, Olahraga Lari Pada Penderita Obesitas Berisiko Cedera Sendi Lutut

Baca juga: Dokter Spesialis Ungkap Penyebab Malnutrisi pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Di sini terlihat bahwa kalori bertambah secara cepat jika anda mengkonsumsi makanan yang digoreng.

Tidak hanya itu, makanan yang digoreng juga biasanya tinggi lemak trans yang terbentuk saat lemak tak jenuh mengalami proses yang disebut hidrogenasi.

Produsen makanan sering melakukan hidrogenasi lemak menggunakan tekanan tinggi serta gas hidrogen untuk meningkatkan umur simpan dan stabilitas produknya.

Namun hidrogenasi juga terjadi saat minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama proses memasak.

Proses tersebut tentu saja dapat mengubah struktur kimia lemak, membuatnya sulit untuk diurai oleh tubuh anda.

Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.

Baca juga: Kenali Manfaat Kemasan Food Grade yang Aman dan Ramah Lingkungan

Faktanya, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, termasuk jantung, kanker, diabetes dan obesitas.

Melihat risiko penyakit yang dapat ditimbulkan metode memasak deep frying seperti menggroreng ini, produsen produk digital Philips pun menghadirkan 'Philips Essential Airfryer HD9252'.

Presiden Direktur PT Philips Domestic Appliances Indonesia Commercial, Danny Herdany Hadhyan mengatakan bahwa pandemi virus corona (Covid-19) mendorong masyarakat hidup lebih konsumtif dan cenderung 'terlena' dalam memanfaatkan aplikasi layananan pesan makanan.

"Banyak dari mereka menjadi tergoda untuk membeli makanan secara online atau membuat makanan cepat saji, termasuk makanan yang digoreng. Philips Essential Airfryer kami memungkinkan konsumen menyiapkan makanan rumahan yang lebih sehat tanpa repot," kata Danny, dalam virtual talkshow bertajuk 'Pola Makan Rendah Lemak untuk Jantung Lebih Sehat Bersama Philips', Kamis (7/10/2021).

Menurutnya, mengkonsumsi makanan lezat sebenarnya juga bisa dilakukan secara sehat, tanpa mengurangi rasa serta kualitas dari makanan tersebut.

Namun tentunya ada alat dan metode yang tepat untuk digunakan dalam mengolahnya, demi mendapatkan makanan yang sehat sekaligus lezat.

"Makan sehat bukan berarti kita tidak dapat menikmati makanan lezat yang kita sukai, dan Essential Airfryer memungkinkan kita membuat versi sehat dari resep favorit kita, tanpa mengurangi rasa," jelas Danny.

Produk ini merupakan airfryer digital yang multifungsi karena dapat menggoreng makanan secara sehat menggunakan udara panas, bukan minyak.

Menariknya, airfryer ini juga dapat digunakan untuk membuat kue, membakar hingga memanaskan ulang makanan dengan 90 persen lebih sedikit lemak.

Hal itu karena produk ini memiliki teknologi Rapid Air dengan desain seperti bintang laut pada bagian bawah keranjang penggorengannya.

Sehingga memastikan udara panas dapat bersikulasi secara mudah.

Desain ini pun membuat airfryer satu ini mampu menyajikan makanan yang lezat dan matang merata hanya dengan sekali masak.

Ini tentunya dapat menghemat waktu dan listrik anda, karena tidak perlu mengulang proses memasaknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas