Beri Edukasi Tentang Barang Branded, Trisha Amanda Ardi Chas Tak Ingin Masyarakat Tertipu Barang KW
Sejak kecil Trisha Amanda Ardi Chas sudah sangat akrab dengan barang branded yang harganya fantastis.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sejak kecil Trisha Amanda Ardi Chas sudah sangat akrab dengan barang branded yang harganya fantastis.
Ayahnya yang seorang pengusaha Spa for Leather khusus menangani bahan kulit berkualitas dan branded fashion, menjadi awal mula ia mencintai barang-barang bermerek.
"Sejak saat itu saya jatuh cinta dan bertekad akan mengoleksi dan mengumpulkan barang tersebut dengan uang saya sendiri," ujar Trisha Chas, sapaan akrabnya.
Trisha Amanda Ardi Chas menjadikan ayahnya sebagai role model. Di matanya, sang ayah adalah sosok panutan yang bekerja keras.
Baca juga: Melody Eks JKT48 Akui Pernah Kena Tipu Saat Beli Tas Branded di Online Shop, Rugi Rp 300 Juta
Baca juga: Keren! Bisnis Tas Branded Banananina Raup Omzet Rp 3 Miliar Setahun
Lantas ia memulai dari membantu ayahnya menjualkan branded item dari salah satu kliennya.
Dari situ lahirlah bisnis jual-beli dan titip-jual branded items yang kini telah dikenal oleh banyak orang, Zeta Bags.
Kegiatan bisnis Trisha Chas lakukan dari rumah melalui media sosial, hingga ia bisa mendirikan kantor dan butik Zeta Bags di daerah elit kawasan Kemang, Jakarta.
Sejak mula berdiri tahun 2014 silam, bisnis Zeta Bags fokus pada bisnis jual-beli dan titip-jual branded items luxury seperti Hermes, Chanel, Gucci, Louis Vuitton dan Europe brands lainnya. Trisha Chas merasa bisnis yang ia lakoni ini sesuai dengan passionnya.
Dari bisnis ini pula, perempuan asal Medan itu belajar bagaimana membentuk tim kerja yang solid, satu visi dan memiliki standar prosedur serta pelayanan yang tinggi.
Di samping itu, ia harus mempertahankan Zeta Bags dari kompetitor-kompetitor 'nakal' yang selalu berusaha menjatuhkan bisnisnya. Menyikapi hal itu, Trisha Chas terus melakukan evaluasi diri, beradaptasi dan bekerja secara kreatif terhadap setiap situasi.
"Dengan terus memperbaiki diri, bekerja keras dengan maksud yang baik, saya yakin usaha saya akan terus berkembang," tuturnya.
Dari bisnisnya ini pula, Trisha Chas mulai mengoleksi barang-barang branded dan mulai belajar menjadi seorang Branded Fashion Curator yang mampu menganalisa dari sisi keaslian, ekonomi dan kultural dari barang-barang branded tersebut.
"Berbekal pengalaman dan pelajaran masa kecil tentang dunia bahan kulit, saya bisa menganalisa keotentikan, keaslian barang tersebut secara langsung. Juga menganalisa bagaimana barang-barang itu bisa berdampak pada kehidupan sosial ekonomi Indonesia," tuturnya.
Keahliannya itu tak ia simpan sendiri, melalui Instagram-nya @trishachas selain mempromosikan bisnisnya ia juga mengenalkan sekaligus mengedukasi barang branded mulai dari tren, model, keaslian tips hingga fashion.