Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Tata Cara Sholat Gerhana Lengkap dengan Tuntunan Syariat Islam saat Terjadi Gerhana

Tata cara sholat gerhana dan tuntunan syariat islam saat terjadi gerhana.Umat islam dianjurkan melakukan shalat gerhana.

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Tata Cara Sholat Gerhana Lengkap dengan Tuntunan Syariat Islam saat Terjadi Gerhana
Tribun Travel
Sholat Gerhana. Berikut tata cara sholat gerhana dan tuntunan syariat islam saat terjadi gerhana. Selengkapnya dalam Artikel ini 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut tata cara sholat gerhana dan tuntunan syariat islam saat terjadi gerhana.

Gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

Dikutip dari bmkg.go.id gerhana bulan sebagian dapat diamati dari Indonesia pada 19 November 2021.

Umat islam dianjurkan melakukan shalat gerhana, meskipun dalam posisi gerhana bulan sebagian.

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

Baca juga: Gerhana Bulan Sebagian Terjadi pada 19 November 2021, Ini Daftar Wilayah serta Cara Mengamatinya

Baca juga: BACAAN Niat dan Tata Cara Salat Gerhana saat Gerhana Bulan Sebagian Terjadi 19 November 2021

Fenomena gerhana bulan total Super Blood Moon saat terlihat pada pukul 21.22 Wita dari Pelataran Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (26/5/2021). Peristiwa ini langka karena gerhana bulan total merah saat Waisak hanya terjadi 195 tahun sekali. Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo
Fenomena gerhana bulan total Super Blood Moon saat terlihat pada pukul 21.22 Wita dari Pelataran Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (26/5/2021). Peristiwa ini langka karena gerhana bulan total merah saat Waisak hanya terjadi 195 tahun sekali. Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo (Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Sholat gerhana merupakan shalat sunnah muakkadh sebagaimana kesepakatan para ulama berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW.

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

BERITA REKOMENDASI

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari)

Tata Cara Shalat Gerhana

Berikut tata cara shalat gerhana yang dikutip dari kemenag.go.id

1. Berniat di dalam hati

Niat Sholat Gerhana:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaaji ta'aalaa

Artinya:

Aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala.

2.Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa

3. Membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)

4. Kemudian ruku’

5. Lalu, bangkit dari ruku' (i'tidal)

6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain.

Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

7. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya

8. Bangkit dari ruku' (i'tidal)

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali

10.Lalu, bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya

11.Salam

Setelah salam, imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.

Tuntunan Syariat saat terjadi Gerhana

1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan.

Hal itu dikarenakan peristiwa tersebut mengingatkan akan tanda-tanda kejadian ahri kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

2. Mengingat apa yang pernah disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam shalat kusuf.

3. Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah".

Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah.

Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. Abu Daud dan al-Nasa'i).

Tidak ada adzan dan iqamah dalam pelaksanaan shalat gerhana.

Adzan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu.

4. Disunnahkan mengeraskan bacaan surat, baik salatnya dilakukan pada siang atau malam hari.

Hal tersebut dilakukan Rasulullah SAW dalam shalat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Shalat Gerhana

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas