Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Teks Khutbah Shalat Gerhana Bulan: Gerhana Bulan, Tanda Kebesaran Allah

Berikut contoh teks khutbah shalat gerhana dengan judul "Gerhana Bulan, Tanda Kebesaran Allah".

Penulis: Faishal Arkan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Teks Khutbah Shalat Gerhana Bulan: Gerhana Bulan, Tanda Kebesaran Allah
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra memberikan khutbah Jumat di Masjid Blok M Square, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016). Dalam khutbah tersebut, pakar hukum tata negara itu menyatakan bahwa, orang baik tak selalu bernasib baik. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN - (Ilustrasi) Berikut contoh teks khutbah shalat gerhana dengan judul "Gerhana Bulan, Tanda Kebesaran Allah". 

لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya (orbit).

Ayat ini menjelaskan bahwa terjadinya gerhana adalah ketika matahari, bulan, dan bumi berada di satu garis lurus. Jika bulan menghalangi cahaya matahari ke bumi, maka itu adalah gerhana matahari.

Jika bumi menghalangi cahaya matahari sampai ke bulan maka disebut dengan gerhana bulan. Itulah fenomena alam yang kadang terjadi.

Allah menciptakan bulan sebagai cahaya, matahari sebagai sumber cahaya, dan Allah menciptakan orbit atau garis edar segala benda langit untuk kehidupan manusia di bumi, dan sebagai tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir.

Oleh karena itu, marilah kita tinggalkan mitos-mitos ketika terjadi gerhana bulan atau gerhana matahari, tetapi kita banyak beristighfar banyak mohon ampun dan selalu bertaqarrub kepada Allah SWT.

Jamaah Salat Gerhana Bulan yang Berbahagia

Berita Rekomendasi

Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kita bila terjadi gerhana untuk berdoa kepada Allah, mendirikan salat sunnah gerhana, bertakbir dan bersedekah, sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, yang berbunyi:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah."

Selain itu, Nabi Muhammad  juga mengajarkan bahwa ketika gerhana terjadi, hendaknya kita menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT.

Sebab, peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

Hal tersebut juga untuk mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf.

Diriwayatkan bahwa dalam Salat Kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah, surga dan neraka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas