Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bentara Budaya Jakarta Gelar Pameran Wayang, Ada yang Terbuat dari Rumput

Bentara Budaya akan menggelar pameran wayang bertajuk “Wayang Rupa Kita”, sejak 19 Noveber hingga 4 Desember 2021.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bentara Budaya Jakarta Gelar Pameran Wayang, Ada yang Terbuat dari Rumput
istimewa./Bentara Budaya Jakarta
Bentara Budaya Jakarta Gelar Pameran Wayang, Ada yang Terbuat dari Rumput 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bentara Budaya akan menggelar pameran wayang bertajuk “Wayang Rupa Kita”,

Pameran ini akan digelar sejak Jumat 19 November hingga 4 Desember 2021 bertempat di Bentara Budaya Jakarta.

Pembukaan pameran yang dikuratori oleh Nanang HP ini sudah disaksikan secara virtual
pada 18 November 2021, pukul 19.00 WIB melalui kanal youtube Bentara Budaya.

Adapun wayang-wayang yang ditampilkan pada pameran kali ini merupakan koleksi Bentara
Budaya, meliputi Wayang Kulit, Wayang Golek, dan Wayang Suket (rumput).

Baca juga: Gelar Serangkaian Acara HUT ke-39, Bentara Budaya Luncurkan Buku Jiwa-jiwa yang Mencipta

Baca juga: Mengenal Wayang Kulit dan Ragam Jenis Wayang di Indonesia: Seni Tradisional Indonesia yang Mendunia

Karya-karya tersebut dipilih dan disusun sebagai penggambaran adegan-adegan seturut kisah-kisah tertentu.

Terdapat 17 adegan wayang berbentuk instalasi di atas batang pisang, disertai pula beberapa kaca dengan tema wayang serta lukisan wayang di atas kanvas.

Karya wayang kulit dan wayang golek merupakan hasil kreasi padepokan Asep Sunarya.

BERITA TERKAIT

Sedangkan wayang suket atau wayang rumput tidak lain adalah karya Kasan Wikrama atau lebih dikenal dengan Mbah Gepuk.

Wayang suket dibuat dari bahan rumput khusus yang hanya tumbuh di bulan Sura, sehingga disebut rumput Kasura-an (Kasuran).

Tajuk “Wayang Rupa Kita” dapat diartikan sebagai beragam rupa wayang yang merefleksikan atau mencerminkan diri kita (manusia), penikmat yang melihat aneka lakon tersebut.

Wayang bukan semata bayangan di layar pertunjukan, namun juga bayang-bayang kehidupan dengan aneka rupa, karakter, serta polahnya.

Aneka karakter wayang dalam beragam lakon dan peristiwa yang terjadi ribuan tahun sebelum kita lahir sesungguhnya dapat menjadi cermin diri.

Ini bukan semata pameran yang mempresentasikan wayang sebagai sebuah benda koleksi.

Namun juga sebentuk eksplorasi tradisi seturut upaya reflektif dan mencari solusi atas berbagai persoalan yang kini merundung keseharian.

Seturut upaya refektif tersebut, kita tidak hanya mengenali diri lebih dekat, tetapi mungkin pula akan menemukan jawaban-jawaban yang masih kontekstual atas permasalahan pada masa modern saat ini.

Pameran “Wayang Rupa Kita” ini juga sebagai bentuk upaya Bentara Budaya untuk menjaga
tradisi dan kebudayaan Indonesia.

Dengan cara menampilkan wayang kepada masyarakat luas terutama generasi millennial dan generasi Z dengan kemasan yang menarik dan relevan dengan fenomena yang dihadapi saat ini.

Wayang bukanlah warisan tradisi yang membosankan, justru kehadirannya mengandung nilai-nilai luhur serta mendalam, bekal untuk menghadapi perkembangan situasi terkini yang semakin rumit.

Pada pembukaan hadir catatan kuratorial pameran yang disampaikan oleh Nanang HP,
pengantar oleh Hermanu selaku Kurator Bentara Budaya, Paulina Dinartisti sebagai Manajer
Bentara Budaya dan Ika W Burhan sebagai Kepala Bidang Event Production Bentara Budaya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas