Tips Ajarkan Anak Berkebutuhan Khusus Taati Protokol Kesehatan
Agar anak dapat taat prokes, perlu ketelatenan dan kesabaran yang cukup tinggi. Begitu pula pada anak yang berkebutuhan khusus.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menjalankan protokol kesehatan adalah satu cara untuk mencegah terjadinya penularan virus Covid-19
Tidak hanya orang dewasa saja, anak pun perlu menerapkan protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan anak juga memiliki risiko tertular virus SARS-CoV-2.
Namun, agar anak dapat taat prokes, perlu ketelatenan dan kesabaran yang cukup tinggi. Begitu pula pada anak yang berkebutuhan khusus.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Apa yang Cocok Diberikan untuk Anak Disabilitas? Berikut Penjelasan Dokter
Baca juga: Jubir Kemhan: Jaga Prokes dan Vaksin Adalah Tindakan Patriotik, Nasionalistik, dan Sikap Bela Negara
Misalnya saja pada anak yang didiagnosis Autism Spectrum Disorder (ASD). Perlu beberapa tahapan agar anak dapat menerima pesan yang disampaikan.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis anak dan konsultan gastrohepatologi, dr Ariani Dewi Widodo, Sp A (K). Cara yang tepat adalah dengan memecah kegiatan tersebut.
Misalnya, anak diajari menggunakan masker dengan membaginya menjadi beberapa tahapan.
"Pertama, ambil masker kemudian kedua dibuka, ketiga dikenakan, dan keempat, kita minta mereka beraktivitas dengan menggunakan masker tersebut," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Senin (20/12/2021).
Cara pengenalan tersebut memang tidak bisa diajarkan terlalu lama. Namun, harus diulangi secara terus menerus.
Kalau sudah diajarkan, maka anak dapat diberikan latihan dulu. Misalnya ada satu kegiatan yang membuat anak harus mengunakan masker.
Maka orangtua bisa melakukan tahapan di atas terlebih dahulu. Dr Arini pun menyatakan latihan dilakukan dengan keadaan semirip mungkin.
"Kita minta misalnya belajar pake masker. Ready? Diulangi, diulangi sekali mereka menguasai hal tersebut, biasanya mereka lebih kaku dan taat terhadap hal yng diajarkan," kata dr Ariani menambahkan.
Ia pun meminta pada setiap orangtua untuk jangan sampai menyerah. Terus berusaha dan latihan tersebut secara terus menerus. Lama kelamaan, kebiasaan ini dapat terpatri dan terpola di dalam benak anak-anak.