Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kumpulan Puisi tentang Ibu untuk Memperingati Hari Ibu 22 Desember

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Ibu 22 Desember. Berikut puisi yang bisa dipersembahkan untuk Ibu di Hari Ibu 22 Desember.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kumpulan Puisi tentang Ibu untuk Memperingati Hari Ibu 22 Desember
Instagram/rayabgr
Kumpulan Puisi Selamat Hari Ibu - Berikut puisi yang bisa dipersembahkan untuk Ibu di Hari Ibu 22 Desember. 

PUISI #5

Bulan untuk Ibu oleh Raudal Tanjung Banu

Ibu, di tubuhmu yang tabu untuk kusentuh
Kulabuhkan ingatan keparat dan menyesakkan demi sebait puisi yang menjadikan engkau bulan

Akan bangkit gairah yang runtuh
Meski ajal dan kepulangan terlanjur sudah dijanjikan

Tungku-tungku telah dinyalakan
Kutu-kutu telah ditindas dari rambut.

Sagu-sagu telah di tebang dari lahan gambut. 
Susu-susu sudah di peras dari setiap daging yang tumbuh
Padi-padi telah ditumbuk dari lumbung dan lesung

Lalu, apalagikah yang belum genap
dari tubuhmu, Ibu ?

Berita Rekomendasi

Di tubuhmu bersarang seluruh rangrang dan burung-burungluruh sayap. 
Pisau tak bersarung
Alu yang berderap. Pun sepatu dan debu
Bumbu-bumbu dan warung kopi penuh cakap tapi tidak tentang kepulangan ! 
Biarlah, Ibu,
kepulangan menjadi milikku seseorang, milik ajal dan gairah tak tertahankan

Agar bangkeit segala yang runtuh,
Hingga tubuhmu tak lagi tabu aku sentuh
dengan tangan panjang kenanganku

Begitulah Ibu, tuubuhmu menjelma jadi sepotong labu dalam arus pikiranku hijau, telanjang, berlumut, terapung hanyut ke laut pengembara

Maka di ujung puisi ini, sebelum turun hujan
Kujadikan engkau bulan.

#Puisi 6
Ibu oleh Gus Mus

Kaulah gua teduh
tempatku bertapa bersamamu 
sekian lama
Kaulah kawah
darimana aku meluncur dengan perkasa

Kaulah bumi
yang tergelar lembut bagiku 
melepas lelah dan nestapa
gunung yang menjaga mimpiku
siang dan malam
mata air yang tak brenti mengalir 
membasahi dahagaku 
telaga tempatku bermain
berenang dan menyelam

Kaulah, ibu, laut dan langit
yang menjaga lurus horisonku

Kaulah, ibu, mentari dan rembulan
yang mengawal perjalananku 
mencari jejak sorga
di telapak kakimu

(Tuhan,
aku bersaksi
ibuku telah melaksanakan amanat-Mu
menyampaikan kasih sayangMu
maka kasihilah ibuku
seperti Kau mengasihi
kekasih-kekasihMu
Amin)

(Tribunnews.com/Tio, TribunStyle)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas