Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mengenal Treatment Kecantikan Botox dan Apa Saja yang Perlu Diperhatikan

Untuk melakukan botox pun kata dr Cristine tidak perlu menunggu usia 40 tahun ke atas. Sebenarnya bisa dimulai usia 20 tahun akhir, atau 30 tahun awal

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Mengenal Treatment Kecantikan Botox dan Apa Saja yang Perlu Diperhatikan
tangkap layar YouTube/Warta Kota Production
Mengenal Treatment Kecantikan Botox dan Apa Saja yang Perlu Diperhatikan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak yang percaya jika botox manfaatnya dapat mencegah bahkan mengurangi kerutan di wajah.

Botulinum atau botox adalah protein neurotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum dan spesies yang terkait.

Fungsinya adalah merelaksasikan otot untuk mengurangi kerutan. Berbentuk cairan, nantinya akan dilarutkan sesuai dosis. Lalu disuntikan pada bagian area treatment.

Hal ini diungkapkan oleh dr Cristine Angelina Purba dalam program Sapa Dokter Kecantikan Tribunnews, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Fashion Sustainable Tidak Sekadar Gunakan Bahan dari Alam, Tapi Juga Gerakan Berkelanjutan

"Jadi cara kerjanya menghambat aktivitas kerja syaraf otot tersebut. Dahi misalnya, tadinya ada kerutan saat berekspresi, ketika disuntikkan botox, kerutannya lemah, lalu menghilang," papar dr Cristine.

Untuk melakukan botox pun kata dr Cristine tidak perlu menunggu usia 40 tahun ke atas. Sebenarnya bisa dimulai usia 20 tahun akhir, atau 30 tahun awal.

BERITA REKOMENDASI

"Aman-aman saja. Jadi lebih baik mencegah dari pada kerutan banyak, baru botox, lebih susah ngilanginya lain. Terus nanti bisa diulang lagi tiap 6 bulan," katanya lagi menambahkan.

Selain mengurangi kerutan, botox juga mempunya manfaat lain. Sebagian ada juga yang sedikit mengecilkan pori-pori. Area dahi misalnya, setelah disuntikkan pori-pori agak mengecil sehingga tampak glowing.

Baca juga: Masih Mengutamakan Kenyamanan, Dress Diprediksi akan Kembali pada Trend Fashion 2022

"Dan tenang saja, tidak ada efek sampingnya. Kalau kita makan, mengunyah, atau pun tersenyum bicara, aman aman saja. jadi tidak usah takut. Makan tidak ada dipantang," paparnya lagi.

Namun ia menyarankan selama tiga sampai 7 hari jangan treatment mengadung panas. Misalnya laser, dan sebagainya.

"Tunda dulu treatment seperti itu. Kalau aktivitas lain boleh. Olahraga, makan yang panas, cuci muka juga boleh," pungkasnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas