Desain Sepatu Ini Padukan Ide Brand Lokal dan Alunan Musisi Psychedelic Rock 'Tame Impala
kolaborasi dengan Tame Impala, brand ini sengaja menghadirkan desain khusus pada koleksi sepatu dan apparelnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri seni dan hiburan secara global saat ini telah banyak melahirkan kolaborasi lintas sub-sektor ekonomi kreatif, termasuk di Indonesia.
Banyak desainer maupun brand lokal yang mampu menunjukkan potensinya dengan menggandeng pesohor mancanegara dalam menghasilkan produk yang memilik signature style tersendiri.
Kali ini potensi tersebut kembali ditunjukkan brand sepatu lokal Compass® yang melakukan kolaborasi dengan musisi Psychedelic Rock ternama Australia, Tame Impala.
Baca juga: Unggah Video Saat Plesiran ke Afrika Selatan, Maia Estianty Pamer Santap Daging Impala Bareng Suami
Baca juga: Reynard Gozali Cerita Pengalamannya Jadi Langganan Artis yang Cari Sepatu Limited Edition
Perlu diketahui, Tame Impala merupakan proyek solo Kevin Parker yang telah dikenal karena pernah berkarya bersama musisi-musisi besar dunia seperti The Weeknd, A$AP Rocky, Mark Ronson, Rihanna, hingga Lady Gaga dan Kanye West.
Nah, untuk kolaborasi dengan Tame Impala, brand ini sengaja menghadirkan desain khusus pada koleksi sepatu dan apparelnya, yang tentunya akan menunjukkan signature style musisi asal Australia itu.
Rangkaian koleksinya ini memadukan energi, suara dan jiwa dari lagu-lagu karya Tame Impala yang digabungkan menjadi sebuah manifestasi musik.
Manifestasi musik ini selanjutnya dapat dinikmati oleh para penikmat musik maupun pecinta fashion melalui rangkaian produk bertema 'Artificial Vibration'.
Creative Director Compass®, Aji Handoko Purbo mengatakan bahwa ide awal dalam pembuatan koleksi ini sebenarnya sangat sederhana, yakni 'bagaimana membuat sebuah corak atau pattern yang mewakili identitas Tame Impala' namun dilihat dari suatu angka.
"Munculah ide di mana kita akan mengekstrak lagu dari Tame Impala ke sebuah data yang akan diolah menjadi sebuah gambar, (melalui) energi murni dari Kevin Parker ketika berproses merekam lagu-lagunya, vibrasi dari Kevin Parker yang bisa kita rasakan dari tiap nada yang dia buat," kata Aji, dalam keterangan resminya, Selasa (28/12/2021).
Ia kemudian menjelaskan 'Artificial Vibration' lahir dari gabungan dua entitas yang berbeda, yakni digital dan energi.
Tema ini menceritakan mengenai sebuah perjalanan dari lagu-lagu karya Tame Impala yang diekstrak menjadi data digital.
Nah, data yang dihasilkan dari suara inilah yang kemudian membentuk pola spectrum visual serta warna yang akhirnya diimplementasikan ke dalam koleksi sepatu yang digolongkan kembali ke dalam 3 spectrum, yakni waveform, tie-dye dan spectrogram.
Spectrum 01 yang menampilkan visual 'Waveform'