Perjuangan Nurlinda Dwi Pengusaha Kosmetik asal Makassar, Pernah Kerja Bagikan Brosur Harga Motor
Nama Nurlinda Dwi Sukti di industri kosmetik Indonesia memang sudah tidak asing lagi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Nurlinda Dwi Sukti di industri kosmetik Indonesia memang sudah tidak asing lagi.
Anak muda kelahiran Makassar, 20 Desember 1993 ini sudah cukup berpengalaman dalam industri tersebut.
Sukses dengan PT Affor Neo Jaya, kini Dwi sukses mengakuisisi pabrik kosmetik @citrakosmetikaindustri
Di bawah bendera PT Citra Kosmetika Industri, Dwi makin menunjukkan eksistensi dan kiprahnya di industri kosmetik dan skincare Indonesia.
Diketahui, brand/pabrik Citra Kosmetika Industri sendiri sudah berdiri sejak 30 Januari 2015 dan diakuisisi kepemilikannya pada Februari 2021.
"Dengan memiliki pabrik kosmetik sendiri, diharapkan semakin menguatkan posisi kami yang sejak lama bergerak di bidang kosmetik dan skincare di Indonesia," ucap Dwi dalam keterangannya, Jumat (26/11).
Kesuksesan yang diraihnya saat ini adalah buah dari kerja kerasnya di masa lalu.
Baca juga: Bukan Hanya untuk Kosmetik, Manfaat Saffron sebagai Obat Alami Bisa Mengurangi Gejala PMS
Dwi sejak kecil memang seorang anak pekerja keras. Dirinya pernah berprofesi sebagai sales dealer motor yang membagi-bagikan brosur di pinggir jalan.
"Saat kuliah dulu, saya kerja sampingan dengan menjadi sales salah satu merk sepeda motor dengan membagikan brosur di jalan raya," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Dwi pun mencari penghasilan dengan menjadi anak magang di salah satu maskapai penerbangan komersil.
Hingga kemudian ia berlabuh menjadi karyawan salah satu perusahaan asing dengan pendapatan yang menjanjikan.
Baca juga: Kejaksaan Negeri Batam Musnahkan Kosmetik dan Rokok Ilegal dan Minuman Keras
Namun tiba-tiba Dwi memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya.
Di Makassar, Dwi mengawali kembali pekerjaannya dengan menjadi sales air minum kemasan, yang berkeliling dari warung ke warung hingga jalan hidup kemudian mengantarnya untuk bekerja di salah satu bank di Makassar.