Salah Kaprah Menyangka Letak G-Spot di Bagian Dalam, Lalu di Mana? Ini Kata Androlog
Selama ini banyak yang menyangka posisi g-spot di bagian dalam vagina. Padahal menurut dokter Binsar Martin Sinaga FIAS, seorang Androlog, itu salah.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini banyak yang menyangka, terutama kaum pria, posisi g-spot terletak di bagian dalam vagina.
Padahal, menurut seorang androlog atau ahli kesehatan pria, dokter Binsar Martin Sinaga FIAS, dugaan itu salah.
Akibat salah kaprah tersebut, kata Binsar dalam talkshow dengan Tribunnews.com Kamis malam (24/2), banyak laki-laki menuntut berbagai gaya dalam melakukan hubungan intin dengan pasangannya.
"Itu betul-betul salah kaprah. Itu mitos," katanya.
Menurut dokter yang sudah malang melintang dengan urusan konsultasi hubungan seks ini, letak g-spot bukan di bagian dalam vagina, tapi justru di bagian luar, dekat dengan klitoris.
"Klitoris itu bagian yang menonjol, nah di area itulah letak g-spot, ukurannya sangat kecil," katanya.
G-spot dan klitoris, kata Binsar, merupakan bagian yang paling sensitif bagi seorang wanita. Kalau tersentuh oleh penis secara berkali-kali, maka perempuan akan menikmati hubungan seks.
"Kenikmatannya di situ, sehingga kaum wanita bisa mencapai orgasme," katanya.
Menurut Binsar yang berpraktek di tiga tempat ini, yaitu Jakarta Selatan, Depok dan Bogor, g-spot di bagian dalam kitu hanya mitos.
"Akibatnya, baik laki-laki maupun perempuan, beranggapan hubungan intim itu ditentukan oleh ukuran penis. Padahal sama sekali bukan. Ukuran tidak menentukan, tapi kekerasan yang menentukan," katanya.
Agar penis mencapai g-spot, maka penis harus keras, tidak perlu panjang dan besar.
"Panjang dan besar kalau lembek, gak ada artinya. Kekerasan penis itu ada ukurannya, level paling keras seperti mentimun, level sedang seperti sosis dan pisang, leval loyo seperti tape. Kalau penisnya level tape, maka mustahil bisa penetrasi ke g-spot. Akibatnya, perempuan gagal mencapai kepuasan," katanya.
Dokter Binsar pun mematahkan mitos lainnya, yaitu mengenai gaya berhubungan intim. Selama ini, diketahui ada banyak gaya, antara lain misionaris atau doggy style.
"Itu hanya komoditi film-film biru saja, padahal gaya-gaya itu sulit membuat perempuan mencapai kepuasan. Saya menyarankan gaya woman on top agar pasangan laki-laki bisa orgasme," katanya.