Sebelum Melamar Si Dia Pakai Cincin Tunangan, 5 Hal Penting Ini Harus Dibicarakan Terlebih Dahulu
Ingin menghadiahi cincin tunangan berlian kepada sang kekasih sekaligus melamarnya? Tapi, apa kamu sudah membicarakan hal yang penting
Penulis: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Ingin menghadiahi cincin tunangan berlian kepada sang kekasih sekaligus melamarnya? Hmmm.. romantis sih! Tapi, apa kamu sudah membicarakan hal yang penting bersamanya sebelum melangkah ke jenjang hubungan yang lebih serius?
Terlebih, memberi cincin tunangan adalah simbol bahwa kamu serius untuk memintanya menjadi pasangan sehidup semati.
Maka itu, sebelum mengajaknya melangkah ke hubungan yang lebih serius, ada hal-hal yang setidaknya patut didiskusikan terlebih dahulu, lho.
Mengutip Insider, terapis pernikahan bernama Landis Bejar, yang juga pendiri dari AisleTalk, mengatakan 5 hal yang harus dibicarakan dengan pasangan sebelum memberikan engagement ring. Ini dia!
1) Anak dan parenting
Bukan hanya soal ingin punya bayi atau berapa anak yang kelak akan dimiliki. Tapi juga soal parenting yakni cara mendidik anak di masa mendatang.
“Kamu dan pasangan harus sering ngobrol tentang ‘berapa banyak (anak)? Bagaimana pandangan kamu tentang parenting? Bagaimana cara mendidik anak nantinya? Seperti apa hubungan kamu dengan orangtuamu dulu?’,” kata Bejar.
2) Masalah finansial
Meski masih banyak yang melihatnya sebagai hal sensitif, sebagai pasangan yang ingin ke jenjang serius, kamu dan si doi wajib mulai terbuka soal keuangan.
Apakah nanti keuangan kamu dan pacar akan digabungkan jika sudah menikah? Bagaimana gaya mengatur penghasilan kamu dan dia? Siapa nanti yang akan memegang kendali keuangan? Hal-hal tersebut patut dibicarakan sebelum membangun rumah tangga, lho!
“Orang-orang sangat tidak suka membicarakan soal uang. Uang menjadi hal yang sangat, sangat tabu dibicarakan. Tapi ini harus, untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi ke depannya,” kata Bejar.
3) Peluang ikut campurnya orang tua masing-masing
Bejar juga merekomendasikan pembicaraan mendalam dengan pasangan kamu tentang keluarga masing-masing. Ini untuk melihat peluang ikut campurnya orang tua dalam kehidupan pernikahan kamu kelak.
“Kamu seorang anak dari orang tua yang akan menjadi orang tua untuk keluargamu sendiri. Belum lagi nanti ada drama-drama tentang ikut campurnya orang tua alias mertua. Kamu harus tahu bagaimana pasangan melihat persoalan ini, agar ke depannya, punya pandangan yang sama,” ucap Bejar.