Memaknai Hari Kartini, Lucia Karina Bagikan Pentingnya Peran Perempuan di Perusahaan Coca-Cola
Peran perempuan sangat penting untuk membuat strategi perencanaan di perusahaan dan sebagai penyeimbang bagi laki-laki.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memaknai Hari Kartini, Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications & Sustainability Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) membagikan pengalamannya bekerja di perusahaan multinasional.
Ia mengatakan, peran perempuan sangat penting untuk membuat strategi perencanaan di perusahaan dan sebagai penyeimbang bagi laki-laki.
Sehingga ada kesinambungan dalam membuat strategi perencanaan.
Baca juga: Kartini Masa Kini Ala Irma, Cita-cita Jadi Model hingga Nyaman Jadi Pamdal Kuburan
Baca juga: Coca-Cola Hentikan Bisnisnya di Rusia
“Saya pikir (kehadiran perempuan di perusahaan) itu sangat penting, karena biasanya perempuan lebih sensitif. Perempuan juga bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda. Karena bagaimanapun, ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki dari segi biologis,” kata Karina di sesi wawancara eksklusif dengan media, Kamis (21/4/2022).
Karina menjelaskan, biasanya pria tidak terlalu bisa melihat sesuatu yang berbau kefeminiman atau tidak melihat sesuatu yang perlu menggunakan perasaan, namun wanita melihat hal tersebut.
Kehadiran perempuan di perusahaan multinasional juga penting untuk untuk mendongkrak profit bagi perusahaan.
“Ibaratnya Yin dan Yang nya bergabung. Jadi tidak bisa pria saja atau wanita saja, tapi pria dan wanita bisa bersanding memimpin suatu perusahaan. Itulah pentingnya kita di CCEP untuk punya leaders perempuan, karena akan mengisi satu sama lain,” ujarnya.
Karina menegaskan, CCEP Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan komitmennya terkait kesetaraan gender dan inklusivitas bagi seluruh karyawannya.
Termasuk dalam meningkatkan partisipasi perempuan di level manajerial dan level eksekutif di Coca Cola Indonesia.
Berdasarkan catatan perusahaan, hingga akhir 2021 total karyawan perempuan yang ada di Coca Cola sudah mencapai 11,5 persen dari sekira 5.500 tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Dari persentase tersebut, hampir 30 persen perempuan menduduki level manajerial dan 20 persen diantaranya sudah menduduki posisi eksekutif leadership.
“Ini merupakan suatu perjalanan, karena pada saat saya bergabung pun angkanya masih single digit. Saya yakin banyak perempuan di Indonesia itu yang mampu menembus level eksekutif leadership,” ujarnya.
Perusahaan produsen minuman multinasional ini baru saja menandatangani Komitmen Kesetaraan Gender yang juga disaksikan Menteri Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah pada 31 Maret 2022 lalu.
Ia menjelaskan, komitmen CCEP Indonesia yakni, mendorong gerakan kesetaraan gender di tempat kerja dengan menciptakan peluang yang setara, non-diskriminatif dalam pengembangan karir dan pelatihan kapabilitas untuk membangun lebih banyak lagi pemimpin perempuan.
Komitmen itu juga meliputi pelindungan karyawan dari kekerasan, pelecehan seksual dan diskriminasi di tempat kerja.
Lucia Karina, yang juga merupakan perwakilan G20 EMPOWER Advocate Indonesia juga berupaya mendobrak stigma atau dogma perempuan cukup hanya bekerja di dapur.
“Perempuan merupakan partner untuk bekerja sama membantu keberlanjutan perekonomian, baik di rumah tangga maupun perekonomian nasional di Indonesia. Serta punya peran besar dalam pendidikan anak-anak, sehingga harus bisa didorong, paling tidak dalam hal pendidikannya,” ujarnya.