Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab dan Latin Lengkap dengan Manfaatnya
Berikut ini bacaan niat puasa Syawal dalam tulisan Arab dan latin lengkap dengan manfaatnya.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan niat puasa Syawal dalam tulisan Arab dan latin lengkap dengan manfaatnya.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dikerjakan 6 hari setelah bulan Ramadhan pada bulan Syawal.
Pahala yang akan didapatkan dari puasa Syawal adalah setara dengan puasa selama setahun.
Hal tersebut sesuai dengan Hadits Nabi Muhammad SAW yang dikutip dari sumsel.kemenag.go.id:
“Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR Muslim).
Sementara itu, puasa Syawal dapat dilaksanakan mulai dari 2 Syawal.
Baca juga: Niat Puasa Syawal dan Manfaatnya, Pahalanya Seperti Pahala Puasa Satu Tahun Penuh
Baca juga: Puasa Syawal Sampai Kapan? Simak Bacaan Niat dan Keutamaan Melaksanakan Puasa di Bulan Syawal
Bacaan Niat Puasa Syawal:
Mengutip dari Buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh UST. M. Syukron Maksum, berikut bacaan niat puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa bulan Syawal, sunah karena Allah ta'ala"
Manfaat Puasa Syawal
Berikut beberapa manfaat Puasa Syawal yang dikutip dari sumsel.kemenag.go.id:
1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan Sya’ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan.
Karena pada hari kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah.
3. Dengan puasa enam hari pada bulan Syawal di antara ciri puasa Ramadhannya diterima oleh Allah.
karena apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal shaleh lainnya.
Para ulama berkata “Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya.”
Oleh karena itu, barang siapa yang mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal perbuatan pertama.
4. Membiasakan puasa setelah bulan Ramadhan adalah amal-amal yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia tersebut selama dia masih hidup.
Lalu mana yang lebih utama didahulukan Puasa Syawal atau membayar utang puasa Ramadhan?
Mengutip dari bali.kemenag.go.id, berikut penjelasannya:
Adapun hukum mengerjakan puasa syawal bersamaan dengan membayar utang Puasa Ramadhan adalah boleh, jika ada udzur (sakit atau haid).
Menurut para ulama: "Jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena ada udzur, misalnya karena sakit atau karena haid, maka boleh langsung berpuasa enam hari di bulan Syawal".
Dalam kitab Hasyiatul Jamal 'ala Syarh Al-Minhaj: "Jika seseorang sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan, padahal tidak ada udzur, maka haram baginya berpuasa enam hari di bulan Syawal sebelum mengganti puasa Ramadhan, Hal ini karena Dia wajib mengganti puasa Ramadhan".
Hukum Menggabungkan Niat Puasa Syawal dengan Puasa Senin-Kamis
Menurut para ulama, menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat puasa hari Senin atau hari Kamis hukumnya adalah boleh dan sah.
Masih dari bali.kemenag.go.id, hal tersebut disebabkan karena puasa Syawal dan puasa hari Senin atau hari Kamis memiliki kesamaan dalam jenis dan bentuk ibadahnya.
Yaitu keduanya sama-sama berupa ibadah puasa sunnah sehingga boleh digabung dan dilakukan secara bersamaan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)