Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Timbul Ruam Merah dan Gatal pada Kulit saat Cuaca Panas, Waspada Alergi Sinar Matahari

Polymorphus Light Eruption (PMLE) merupakan satu kelainan kulit yang dapat terjadi akibat pajanan sinar matahari adalah alergi pada matahari.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Timbul Ruam Merah dan Gatal pada Kulit saat Cuaca Panas, Waspada Alergi Sinar Matahari
Thinkstock.com
Ilustrasi kulit yang mengalami alergi sinar matahari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polymorphus Light Eruption (PMLE) merupakan satu kelainan kulit yang dapat terjadi akibat pajanan sinar matahari adalah alergi matahari.

Diketahui, alergi sinar matahari ditandai dengan munculnya ruam gelap atau tanda kemerahan yang disertai rasa gatal pada kulit.

Alergi ini lebih sering terjadi pada perempuan, dan sebagian besar berhubungan dengan genetik. Biasanya, muncul pada usia 20 hingga 30 tahunan.

Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo, SpKk menuturkan, PMLE adalah reaksi alergi terhadap sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet (UV) lainnya.

Baca juga: Rentan Terkena Kanker Kulit, Ini Lima Tips Menjaga Kulit di Cuaca Panas

"Biasanya berupa ruam teriritasi yang muncul berjam-jam hingga berhari-hari setelah terpapar sinar matahari langsung," kata dia dihubungi Tribunnews.com, Jumat (20/5/2022).

Ia mengatakan, dokter spesialis kulit harus melakukan pemeriksaan langsung untuk menentukan sebuah penyakit dan tidak menutup kemungkinan diperlukan juga pemeriksaan khusus untuk menegakan diagnosis.

Berita Rekomendasi

Sehingga penegakan diagnosis sebaiknya dilakukan langsung oleh dokter kulit yang memeriksa berdasarkan pengambilan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan khusus lainnya.

Untuk mengurangi efek PMLE, American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan untuk mencari peneduh dan mengaplikasikan tabir surya.

"Jika bisa hindari sinar matahari saat paling kuat di tengah hari," tuturnya.

Para ahli merekomendasikan Trusted Source menggunakan tabir surya yang SPF 50, spektrum luas artinya menghalangi sinar UVA dan UVB, dan tahan air dan dioleskan kembali setiap 2 jam.

Selain itu, AAD menyarankan untuk menutupi kulit dari paparan sinar matahari langsung.

Baca juga: Boleh Tak Pakai Masker di Luar Ruangan, Ini Trik Menjaga Kulit Wajah Agar Tetap Sehat

Salah satunya adalah dengan menggunakan pakaian yang bisa mencegah adalah, seperti pemilihan bahan pakaian.

Pertimbangkan untuk mengenakan pakaian yang dirancang untuk memberikan perlindungan dari sinar matahari.

Cari pakaian yang diberi label dengan Ultraviolet Protection Factor (UPF) 40 hingga 50.

Ikuti petunjuk perawatan pada label pakaian yang memblokir UV untuk mempertahankan fitur pelindungnya.

Lalu, kenakan baju dan celana lengan panjang. Kacamata hitam dengan perlindungan UV. Topi bertepi lebar yang menutupi kepala, leher, dan telinga. Maupun sepatu yang menutupi seluruh kaki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas