Niat Puasa Qadha di Bulan Dzulhijjah, Bacaan Berbuka Puasa Qadha, dan Tata Caranya
Niat Puasa Qadha di Bulan Dzulhijjah, bacaan berbuka puasa Qadha, dan tata cara puasa Qadha. Bagaimana jika lupa jumlah puasa yang ditinggalkan?
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana bacaan niat puasa Qadha? Berikut ini penjelasannya.
Niat Puasa Qadha dapat diucapkan secara lisan mau pun di dalam hati.
Dosen Fakultas Syariah UIN Surakarta, Shidiq M. Ag menerangkan, Puasa Qadha hanya berlaku bagi umat Islam yang meninggalkan puasa Ramadhan karena halangan tertentu, misalnya sakit.
Ia menganjurkan mengqadha puasa dilakukan sesegera mungkin begitu ramadhan telah usai.
Baca juga: Bolehkah Puasa Dzulhijjah Digabung dengan Puasa Qadha atau Ganti Puasa Ramadhan?
Berikut bacaan niat Puasa Qadha, dikutip dari Gramedia.
Niat Puasa Qadha:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Bacaan Berbuka Puasa Qadha:
Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'Alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Yaa Arhamar Roohimiin.
Artinya : "Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".
Lafaz kedua:
Selain doa buka puasa di atas, ada pula g doa buka puasa yang berasal dari hadis Rasulullah SAW yaitu sebagai berikut,
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.
(Hadits shahih, Riwayat Abu Daud: 2/306, no. 2357 dan selainnya; lihat Shahih al-Jami': 4/209, no. 4678)
Baca juga: Sejarah Hari Raya Idul Adha, Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail
Orang yang Wajib Puasa Qadha
Orang-orang dibawah ini diberi kesempatan untuk boleh tidak melakukan puasa, namun mereka harus menggantinya dengan berpuasa dilain hari sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkannya.
1. Tidak berpuasa karena sakit (ada harapan pulih)
2. Seorang musafir atau berpergian jauh dengan jarak minimal 89 km dari rumah
3. Wanita yang sedang hamil
4. Ibu-ibu yang sedang fase menyusui anak
5. Wanita yang sedang haid atau nifas
6. Seseorang yang tidak sengaja membatalkan puasanya.
Baca juga: Penyebab Beda Tanggal Idul Adha Pemerintah dan Muhammadiyah
Tata Cara Puasa Qadha
1. Umat Islam dianjurkan untuk melakukan Puasa Qadha secara berurutan, jika puasa yang ditinggal selama Ramadhan juga berurutan.
Namun, umat Islam diperbolehkan untuk puasa Qadha dengan selang-seling.
2. Jumlah puasa Qadha harus sesuai dengan jumlah puasa ramadhan yang ditinggalkan.
Jika seseorang meninggalkan 10 hari puasa di bulan Ramadhan, maka ia wajib membayar dengan puasa Qadha sejumlah 10.
3. Sebelum melaksanakan puasa Qadha, umat Islam dapat membaca niat puasa Qadha di dalam hati mau pun lisan.
Bacaan niat puasa Qadha dapat diucapkan pada malam hari sebelum melaksanakan puasa qadha di keesokan harinya atau sebelum sahur.
4. Jika seseorang lupa jumlah puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadhan atau tidak diketahui jumlahnya, maka ia wajib puasa Qadha sesuai dengan jumlah terbanyak dari hari yang ditinggalkan.
Hal ini bertujuan agar memberi ketenangan hati atas kekhawatiran kurangnya jumlah puasa yang dibayar.
5. Ketika melakukan puasa Qadha, seorang umat Islam dapat mengisi harinya dengan melakukan kegiatan bermanfaat atau beramal sholeh.
6. Seseorang yang melakukan puasa Qadha dianjurkan untuk membaca niat puasa Qadha dan doa berbuka puasa.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Puasa Ramadhan