Sejarah Hari Raya Idul Adha, Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail
Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Berikut sejarah Hari Raya Idul Adha, kisah Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah Idul Adha atau Hari Raya Kurban.
Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2022 jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.
Pada Hari Raya Idul Adha umat Islam melaksanakan shalat eid di pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban, seperti kambing dan sapi.
Oleh karena itu, Idul Adha juga disebut dengan Lebaran Haji atau Hari Raya Kurban.
Baca juga: Ada Perbedaan, Ini Penetapan Idul Adha 2022 Menurut Pemerintah, PBNU, dan Muhammadiyah
Perayaan Idul Adha
Idul Adha secara tradisional dirayakan pada hari pertama, oleh mereka yang mampu melakukannya.
Perayaan dilakukan dengan pengorbanan simbolis seekor domba, kambing, sapi, unta, atau hewan lain.
Kemudian dagingnya dibagi menjadi tiga untuk dibagikan secara merata di antara keluarga, teman, dan yang membutuhkan.
Jamaah Muslim biasanya melakukan doa bersama, atau shalat saat fajar pada hari pertama Hari Raya Idul Adha.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Raya Idul Adha?
Dikutip dari history.com, Idul Adha atau Hari Raya Kurban menandakan kesediaan Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah.
Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan putranya yang bernama Ismail.
Di dalam Al Quran disebutkan, Ibrahim bermimpi di mana Allah memerintahkan dia untuk mengorbankan putranya sebagai tanda ketaatan kepada Tuhan.
Baca juga: Hari Raya Idul Adha 2022 Jatuh pada Tanggal 10 Juli Menurut Pemerintah
Dijelaskan, setan mencoba untuk membingungkan Ibrahim dan menggodanya untuk tidak melakukan tindakan itu, tetapi Ibrahim mengusirnya.
Namun, saat Ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah menghentikannya.
Allah mengirim Malaikat Jibril dengan seekor domba jantan untuk dikorbankan.
Ibrahim diizinkan untuk mengorbankan seekor domba jantan sebagai ganti putranya
Peringatan Adha, yang berarti pengorbanan, terjadi pada hari terakhir ibadah haji.
Haji dan Ka'bah
Idul Adha dirayakan pada hari terakhir ziarah haji tahunan ke Mekah, kota paling suci dalam Islam.
Semua Muslim yang mampu diminta untuk melakukan perjalanan haji, setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Di Mekah, jamaah mengunjungi tempat suci Ka'bah dan monumen terpenting Islam di Masjidil Haram.
Baca juga: Daftar Negara yang Tetapkan Idul Adha 2022 di Tanggal 9 dan 10 Juli 2022
Ka'bah diyakini telah dibangun oleh Ibrahim dan Ismail.
Peziarah juga mengunjungi Jembatan Jamarat, di mana Ibrahim diyakini telah melempari setan dengan batu.
Perbedaan Idul Adha dengan Idul Fitri
Dalam bahasa Arab, "Idul Fitri" berarti perayaan atau pesta.
Hari Raya Idul Fitri terjadi pada akhir Ramadhan.
Di mana pada bulan Ramadhan, seluruh umut Islam melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.
Ramadhan adalah bulan di mana Allah menurunkan ayat-ayat pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad.
Sedangkan Idul Adha berlangsung sekitar dua bulan setelah Idul Fitri.
Tanggal kedua hari raya tersebut berubah setiap tahun, karena didasarkan pada kalender lunar Islam, yaitu sekitar 11 hari lebih pendek dari kalender Gregorian Barat yang 365 hari.
(Tribunnews.com/Yurika)