Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Rayakan Harganas, Psikolog Ungkap 5 Kiat Ampuh Tingkatkan Kemampuan Sosialisasi Anak

Beberapa kiat beberapa kiat dari Psikolog Anak dan Keluarga ini bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi anak

BizzInsight
zoom-in Rayakan Harganas, Psikolog Ungkap 5 Kiat Ampuh Tingkatkan Kemampuan Sosialisasi Anak
ISTIMEWA
Tokopedia Parents merupakan ekosistem khusus untuk mempermudah keluarga Indonesia, mendapatkan produk kebutuhan serta informasi relevan berkaitan dengan anak dan keluarga. 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah tahu belum kalau tanggal 29 Juni setiap tahunnya Indonesia merayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas)? Peringatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkuat fungsi keluarga di Indonesia.

Sebagai lingkungan terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki peran penting dalam fondasi awal pembangunan karakter bangsa, terutama anak-anak. Sehingga, keluarga bahagia adalah awal mula terciptanya Indonesia yang sejahtera.

Nah, dalam merayakan momen Harganas tahun ini, berbagai kegiatan menarik dan bermanfaat bisa dilakukan bersama seluruh anggota keluarga, terutama yang bertujuan meningkatkan kemampuan sosialisasi anak.

Terlebih, saat ini juga bertepatan dengan momen libur sekolah. Aktivitas yang menyenangkan bisa membantu mereka melepas jenuh sehingga bisa bersekolah dengan ceria.

Nah, berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dari Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi bersama Tokopedia dalam virtual media workshop “Sambut Hari Keluarga Nasional 2022: Manfaatkan Libur Sekolah untuk Tingkatkan Kemampuan Sosialisasi dan Melepas”. Simak, ya!

1. Manfaatkan Teknologi Sesuai Usia

Anna menjelaskan, pemanfaatan teknologi secara tepat justru bisa meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dan keterampilan lainnya.

Berita Rekomendasi

“Misal, dengan bantuan orang tua, sesama anak bisa saling berbagi atau mengirim camilan ke teman sebaya atau melakukan workshop kerajinan tangan secara virtual,” ujar Anna.

Agar pemanfaatan teknologi dapat lebih optimal, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan penggunaan gadget berdasarkan usia anak. Misalnya, untuk anak usia 2-6 tahun penggunaan gadget dibatasi satu jam sehari dan harus didampingi orang tua.

Selain itu, ikuti juga aturan 20:20:20, yaitu 20 menit melihat layar gadget, lalu istirahatkan mata anak dengan menjauhkan gadget sekitar 20 kaki selama 20 detik.

2. Roleplay atau Bermain Peran

Bermain peran tak hanya dapat mengasah kemampuan imajinasi anak, tetapi juga mendorong anak untuk memiliki gambaran riil terkait cara menyelesaikan konflik atau masalah dengan orang lain.

“Buat skenario konflik dengan anak, seperti memperebutkan mainan, bermain curang atau bicara dengan kata tidak sopan. Setelahnya, ajak anak diskusi dan mencari solusi bersama jika menghadapi berbagai situasi tersebut,” jelas Anna.

3. Perhatikan Interaksi Antar Anggota Keluarga

Atur kegiatan khusus yang bisa menstimulasi anak melakukan interaksi dengan orang lain, seperti mengajak anak bercerita mengenai kesehariannya.

“Upayakan juga menciptakan suasana tentram antara anggota keluarga karena anak akan meniru apa yang ia lihat secara langsung,” tambah Anna.

4. Playdate dengan Teman Sebaya

Untuk mendorong keberanian anak bersosialisasi, interaksi tatap muka penting dilakukan sejak usia dini, terutama di bawah tujuh tahun.

Namun, Anna mengingatkan bahwa di tengah pandemi seperti saat ini, sangat penting untuk selalu mengingatkan anak mematuhi protokol kesehatan saat bermain, mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak.

5. Longgarkan Aturan Selama Liburan

Libatkan anak untuk mencoba hal baru, mulai dari berkemah di halaman atau kamar, mendekorasi ulang kamar, dan lain-lain.

“Longgarkan juga aturan selama libur sekolah, misal dengan membebaskan anak makan es krim atau main gadget lebih lama dari biasanya. Di sisi lain, tetap beri pengertian mengapa aturan dilonggarkan, misal hanya berlaku selama libur sekolah,” jelas Anna.

Head of Category Development Tokopedia, Ramadhan Niendraputra, yang juga turut hadir pada kesempatan tersebut, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk berbagi wawasan dengan keluarga Indonesia.

“Para orang tua dapat memperoleh wawasan dan saling berbagi informasi melalui webinar atau talkshow seputar anak dan keluarga yang melibatkan para ahli lewat Tokopedia Parents. Topik yang dibahas mulai dari bakat anak, sekolah, investasi, manajemen finansial dan masih banyak lainnya,” ujar Ramadhan.

Tokopedia Parents merupakan ekosistem khusus untuk mempermudah keluarga Indonesia mendapatkan produk kebutuhan serta informasi relevan berkaitan dengan anak dan keluarga, yang juga sebagai inisiatif dari Tokopedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung para pegiat usaha lokal yang menawarkan produk kebutuhan keluarga.

Selain Tokopedia Parents, juga terdapat inisiatif Home Sweet Home yang menyediakan berbagai produk kebutuhan rumah tangga dengan menghadirkan berbagai promo menarik.

Tak ketinggalan, Ramadhan menyampaikan menurut data Tokopedia, tren jual-beli online terkait produk kebutuhan keluarga menunjukkan produk Kategori Ibu dan Anak serta Rumah Tangga menjadi beberapa kategori yang banyak dicari masyarakat pada kuartal II 2022.

Di kategori Ibu dan Anak, produk botol susu dan dot, mainan edukasi dan musikal bayi, alat makan bayi, sikat gigi dan pasta gigi bayi, serta mainan luar ruangan bayi menjadi beberapa produk yang laris dibeli.

Sementara pada kategori Rumah Tangga, benih bibit tanaman, toples makanan, keran air, pupuk, serta sprei dan bed cover menjadi beberapa produk yang banyak dicari.

Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Bardjan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas