Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seto Mulyadi alias Kak Seto selaku Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyambangi kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, pada Sabtu (23/7/2022) malam.

Setibanya di sana, Kak Seto mengapresiasi remaja yang hadir dalam ajang Citayam Fashion Week.

Menurut Kak Seto, para remaja tersebut berhasil menggung Indonesia lewat busana yang dikenakan.

Baca juga: Brand Lokal Cari Nama di Citayam Fashion Week, Sengaja Sewa Model Profesional Pamerkan Produk

"Adik-adik ini sebagai anak yang penuh dengan potensi dan kreativitas, penuh dengan ide-ide cemerlang. Bahkan adik-adik bisa mengguncang Indonesia dengan kreativitas karyanya, khususnya fashion," kata Kak Seto.

Kak Seto mengatakan, tren yang dikenal dengan Citayam Fashion Week tersebut bahkan telah menjadi inspirasi untuk remaja-remaja di daerah lain untuk menggelar kegiatan yang sama.

"Bahkan di beberapa daerah sudah mulai, ikut seperti di Malang juga saya dengar sudah mengikuti. Citayam Fashion Week ini, bahkan juga dari Jepang dari Harajuku juga menyampaikan apresiasinya," ujar Kak Seto.

Lebih lanjut, Kak Seto menghimbau agar para remaja yang memeriahkan Citayam Fashion Week agar selalu menjaga protokol kesehatan.

Baca juga: Daftarkan Merek Citayam Fashion Week, Baim Wong Trending, Videonya Bareng Paula Banjir Hujatan

Sebab, kasus Covid-19 hingga saat ini di Indonesia belumlah usai.

Tak hanya itu, Kak Seto ingin fenomena ini tak dinonai dengan hal-hal negatif, seperti penggunaan narkotika atau minuman keras.

Ia juga menyarankan untuk para remaja agar tidak pulang larut malam, bahkan begadang hingga pagi hari di lokasi.

Sebagai tambahan, Citayam Fashion Week yang hadir di Jakarta banyak menuai perhatian para netizen, warga Jakarta pun merasa tidak terganggu dengan hadirnya fenomena viral tersebut.

Istilah Citayam Fahsion Week sendiri muncul ketika banyak konten video tiktok yang mengabadikan momen anak muda yang sedang asyik nongkrong di seputaran kawasan Sudirman, Jakarta, dengan menggunakan gaya busana yang kasual dan trendy.

Berawal dari konten biasa yang dibuat oleh segerombolan remaja anak muda di area tersebut, ternyata fenomena ini menjadi viral dan menjadi sorotan internasional.