Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mengenal Manfaat Perawatan Kulit Berbahan Retinol dan Ini Bahayanya Jika Digunakan Ibu Menyusui

Retinol juga berasal atau terbuat dari vitamin A dan sering digunakan untuk mengobati masalah kulit dan masalah jerawat

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-in Mengenal Manfaat Perawatan Kulit Berbahan Retinol dan Ini Bahayanya Jika Digunakan Ibu Menyusui
Freepik
Ilustrasi wanita memakai serum dengan kandungan retinol yang berasal vitamin A dan terutama digunakan untuk mengobati masalah kulit yang tampak menua serta jerawat namun membayakan bagi ibu menyusui 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Retinol adalah salah satu bahan perawatan kulit yang paling terkenal di pasaran dan merupakan versi over-the-counter (OTC) atau versi yang mudah diakses tanpa resep khusus dari retinoid.

Retinol berasal vitamin A dan terutama digunakan untuk mengobati masalah kulit yang tampak menua serta jerawat.

Beberapa menyebut retinol bukanlah produk yang sama dengan retinoid, yang lebih kuat namun retinol merupakan versi OTC terkuat yang tersedia, dibandingkan dengan retinoid OTC seperti retinaldehid dan retinil palmat.

Retinol memiliki banyak manfaat perawatan kulit, tetapi ada efek samping yang perlu dipertimbangkan juga.

Retinol adalah sejenis retinoid, kelas obat yang berasal dari vitamin A, sering disebut juga vitamin A1.

Baca juga: Mengenal Retinol dan Cara Kerjanya, Bahan yang Bisa Menyembuhkan Jerawat

Retinol juga berasal atau terbuat dari vitamin A dan sering digunakan untuk mengobati masalah kulit dan masalah jerawat.

Mengutip Healthline, retinol tidak mengangkat sel kulit mati, bahan ini masuk ke bawah epidermis (lapisan luar kulit) ke dermis kulit.

BERITA REKOMENDASI

Saat berada di lapisan tengah kulit, retinol membantu menetralisir radikal bebas.

Retinol juga bisa membantu meningkatkan produksi elastin dan kolagen yang menciptakan efek "mengencangkan".

Karena punya efek mengencangkan tersebut, retinol juga bisa mengurangi munculnya garis-garis halus, kerutan pada wajah, pori-pori yang membesar, bintik matahari dan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari lainnya, kadang-kadang disebut photoaging.

Kemudian tekstur kulit tidak merata, nelasma dan jenis hiperpigmentasi lainnya

Tak hanya itu, retinol juga terkadang digunakan untuk membantu mengobati jerawat.


Jerawat yang sudah parah biasanya diobati melalui resep retinoid yang juga diresepkan dengan obat lain yang mampu meredakan peradangan dan bakteri.

Retinol ini mempunyai efek pengelupasan dan permukaan kulit yang dapat membantu memperbaiki tekstur dan warna kulit.

Efek samping penggunaan retinol ini adalah kulit kering dan teriritasi, terutama setelah menggunakan produk baru seperti kemerahan, rasa gatal, dan kulit mengelupas.

Bahkan, kurang dari 10 persen dari mereka yang menggunakan produk berbahan retinol mengalami efek samping yang lebih parah, seperti munculnya jerawat, eksim kambuh, perubahan warna kulit, sensitif terhadap sinar UV, melepuh, terasa pedas, dan adanya pembengkakan

Berbahaya Bagi Ibu Menyusui 

Perawatan kulit berbahan retinol dinilai bisa memerangi kerutan, menangkal jerawat, mempertahankan awet muda namun di sisi lain, retinol merupakan bahan kosmetik kontroversial terutama untuk ibu menyusui pasca-persalinan.

Oleh karena itu, dokter ahli kulit melarang agar ibu menyusui tidak menggunakan kosmetik atau skin care berbahan retinol.

Retinol berisi vitamin A-derivatif yang dipuji dokter kulit sebagai cara yang efektif atau aktif untuk menjaga kulit agar bersih dan halus.

Deanne Mraz-Robinson MD, dokter kulit bersertifikat di Westport, CT seperti dikutip dari verywell family menuturkan ada yang mengungkapkan hal kontroversial semisal jumlah retinol yang diserap ke aliran darah minim dalam penggunaan retinol.

"Namun demikian, penggunaan vitamin A sintetis atau retinoid yang ada di kosmetik mengandung retinol oleh ibu selama menyusui dapat menghasilkan banyak efek pada anak," kata Deanne.

Baca juga: Apakah Retinol Bisa Mengurangi Kerutan pada Wajah? Simak Penjelasannya

Oleh karena itu, dokter kulit tidak akan merekomendasikan penggunaan retinol saat menyusui.

Bumil (ibu hamil) yang sebelum masa kehamilan sudah merasakan langsung efek rutin menggunakan skincare mengandung retinol mungkin akan sulit lepas dari bahan yang satu ini.

Namun demi keamanan anak, tentu bumil harus menghentikan pemakaian sementara karena retinol dianggap tidak aman untuk dipakai selama masa kehamilan dan menyusui.

 Menurut dermatolog asal New York, Hadley King, MD, kandungan ini bisa menyebabkan cacat lahir.

"Retinoid sistemik, seperti isotretinoin, dapat menyebabkan cacat lahir sehingga kami tidak merekomendasikan penggunaan retinoid apapun selama kehamilan atau menyusui, meskipun penyerapan sistemik minimal," kata Dr King.

Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami jumlah retinol yang benar-benar diserap ke dalam aliran darah.

"Kita tahu bahwa hal itu dapat mengakibatkan efek yang sangat negatif pada janin jika dikonsumsi selama kehamilan, termasuk keguguran, dan dapat berdampak pada perkembangan anak menyusui," bebernya. (Tribunnews.com, Renald/Muhammad Renald Shiftanto), (Tribun Banyumas/Mamdukh Adi Priyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas