Hidup dengan Konsep Slow Living, Bagaimana Cara Memulainya?
Gaya hidup slow living atau gaya hidup lambat mungkin masih asing bagi masyarakat perkotaan yang hidup serba digital.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gaya hidup slow living atau gaya hidup lambat mungkin masih asing bagi masyarakat perkotaan yang hidup serba digital.
Kehidupan perkotaan menuntut untuk terus bergerak, bekerja, dan berprogres serba cepat.
Padahal menjalani slow living bukan berarti tidak berprogres, namun berfokus dan menikmati proses yang dijalankan dengan kecepatan yang tepat di kehidupan sehari-hari.
Konsep hidup lambat artinya melakukan satu per satu hal yang perlu dilakukan, menikmati proses yang dijalankan.
Baca juga: Kenali Makna dan Pentingnya Menerapkan Slow Living Lewat Arisan Parapuan Episode 13
Setiap jam, setiap menit, yang dilalui dengan kegiatan, semua dirasakan, dinikmati sehingga tidak terburu-buru menyelesaikannya.
Pada akhirnya, penganut slow living adalah orang-orang yang berusaha menemukan keseimbangan antara bekerja, waktu luang, waktu dengan orang terdekat atau keluarga, dan waktu untuk bersosialisasi.
Konsep slow living merupakan alternatif untuk bisa menikmati kehidupan dengan cara lain, cara yang lebih pelan, cara yang lebih menghargai waktu serta proses.
Tak hanya sekedar fokus pada hasil akhir dengan mengorbankan terlalu banyak hal.
Meski terdengar mudah, mengubah konsep hidup yang semula terburu-buru menjadi mode lambat tidak semudah itu.
Banyak hal yang harus diubah untuk benar-benar menemukan tempo lambat yang tepat.
Berikut adalah cara untuk mulai hidup lebih lambat:
Baca juga: Airlangga: Mari Kita Gaungkan Wushu Jadi Gaya Hidup Kekinian
Pertama, membatasi penggunaan handphone, komputer atau gadget lainnya.
Kedua, berjalan-jalan di luar ruangan dan berolahraga dengan cara yang lebih terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari , seperti berjalan kaki atau bersepeda daripada mengemudi.
Nikmati proses berpindah dari titik A ke titik B daripada bergerak secepat mungkin.
Ketiga, sengaja mengambil cuti dari pekerjaan dan tugas rumah, baik di akhir pekan atau di hari libur.
Tanam makanan dan masak makanan, terutama bersama keluarga atau teman, dan makan bersama di meja. Nikmati dan kembangkan hobi.
Keempat, menyusun kembali barang-barang di rumah, bukan menggantinya termasuk pakaian dan perabotan.
Kelima, prioritaskan tidur. Pilih aktivitas yang ingin dilakukan.