Bacaan Surat Al Insyirah Ayat 7 dan 8 dalam Arab, Latin, Beserta Terjemahan dan Tafsir
Berikut bacaan surat Al Insyirah atau juga disebut surat Asy-Syarh ayat 7 dan 8, dilengkapi dengan arti terjemahan dan tafsir.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan surat Al Insyirah atau juga disebut surat Asy-Syarh ayat 7 dan 8, dilengkapi dengan arti terjemahan dan tafsir.
Al Insyirah adalah surat ke-94 dalam Al-Qur'an yang berarti pelapangan.
Surat Al Insyirah terdiri dari 8 ayat.
Berikut bacaan, terjemahan, dan tafsir QS Al Insyirah ayat 7-8 dikutip dari quran.kemenag.go.id :
Bacaan dan Terjemahan QS Al Insyirah ayat 7-8
فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ ٧
7. Fa iżā faragta fanṣab.
Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain)
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ ࣖ ٨
8. Wa ilā rabbika fargab.
dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah!
>> Lanjut Baca QS Al Insyirah Full
Baca juga: Bacaan Surat Al Insyirah Ayat 1-8 dalam Tulisan Arab dan Latin, Dilengkapi Maknanya
Tafsir QS Al Insyirah ayat 7-8 :
- Ayat 7
Tafsir Wajiz
Maka apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain. Bila engkau menyelesaikan suatu urusan dunia atau berdakwah, bergegaslah bersimpuh di hadapan Tuhanmu. Begitu engkau selesai beribadah, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Demikian seterusnya.
Tafsir Tahlili
Sesudah menyatakan nikmat-nikmat-Nya kepada Nabi Muhammad dan janji-Nya akan menyelamatkan beliau dari bahaya-bahaya yang menimpa, Allah memerintahkan kepadanya agar menyukuri nikmat-nikmat tersebut dengan tekun beramal saleh sambil bertawakal kepada-Nya.
Bila telah selesai mengerjakan suatu amal perbuatan, maka hendaklah beliau mengerjakan amal perbuatan lainnya.
Sebab, dalam keadaan terus beramal, beliau akan menemui ketenangan jiwa dan kelapangan hati. Ayat ini menganjurkan agar Nabi saw tetap rajin dan terus-menerus tekun beramal.
- Ayat 8
Tafsir Wajiz
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau patut berharap dengan selalu bertawakal serta mengharap rahmat dan rida-Nya.
Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini, Allah menegaskan agar Nabi Muhammad tidak mengharapkan pahala dari hasil amal perbuatannya, akan tetapi hanya menuntut keridaan Allah semata.
Karena Dia-lah sebenarnya yang dituju dalam amal ibadah dan pada-Nyalah tempat merendahkan diri.
(Tribunnews.com)