Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Tampil di JF3 Fashion Show, IFS Usung Nilai Busana Betawi dan Kehidupan Urban Jakarta

tema IFS Urbanize Batavia menggambarkan anomali kebudayaan yang terjadi di Jakarta di tengah perkembangan zaman

Penulis: Erik S
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tampil di JF3 Fashion Show, IFS Usung Nilai Busana Betawi dan Kehidupan Urban Jakarta
handout/ist
Press Conference fashion show 'Urbanize Batavia' di Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2022 Tent La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading pada 3 September 2022.  

Tampil di JF3 Fashion Show, IFS Usung Nilai Busana Betawi dan Kehidupan Urban Jakarta

 
Erik Sinaga/Tribunnews.com
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sebagai sebuah bangsa memang kaya akan keragaman kebudayaan termasuk dalam hal fesyen.

Itu sebabnya, masyarakat begitu mencintai kebudayaannya khususnya soal feryen tersebut.

Tengoklah perayaan kemerdekaan 17 Agustus setiap tahun itu: semua masyarakat termasuk Presiden Joko Widodo mengenakan busana khas Nusantara.

Tema berbusana khas Nusantara inilah yang diangkat Italian Fashion School (IFS) ketika mengikuti perhelatan fashion show di Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2022 Tent La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading pada 3 September 2022. 

Baca juga: Indonesia Fashion Chamber Gelar Front Row Paris 2022 di Atas Kapal Pesiar: 16 Desainer Terlibat

Seperti tema besar yang diangkat JF3 yakni Cultural Diversity, murid-murid IFS yang berbakat akan memperagakan fashion khas dari Betawi sebagaimana tema yang diusung: IFS Urbanize Batavia.

“Kami memilih tema dan mengangkat busana khas dari Betawi karena masih banyak bisa dieksplorasi dari kebudayaan Betawi. Salah satunya soal pakaian. Dan, murid-murid kami memproduksi karya mereka dari khasanah kebudayaan Betawi itu,” kata founder IFS Diora Agnes dan Paska Ryanti di Jakarta, Jumat (2/9/2022).

Berita Rekomendasi

Diora menuturkan, tema IFS Urbanize Batavia menggambarkan anomali kebudayaan yang terjadi di Jakarta di tengah perkembangan zaman: pertemuan antara konteks keurbanan dengan tradisi.

Dengan kata lain, ini menjadi sebuah konsep desain yang tidak hanya hanya terinspirasi dari keindahan budaya Betawi, juga dari semangat masyarakat kota Jakarta yang optimistis, kreatif dan inovatif.

“Tujuan dari fashion show ini selain bagian dari tugas akhir murid, juga menampilkan kreasi inovatif dari siswa-siswi IFS yang akan menjadi cikal bakal designer atau pelaku industri kreatif di dunia fashion,” ujar CEO PT Modesta Desain Indonesia yang membawahi IFS itu.

Baca juga: Vivi Zubedi Gandeng Baim Wong dan Paula Verhoeven Kenalkan Kain Sasirangan di New York Fashion Week

Dalam perhelatan fashion show JF3 kali ini, ada 5 murid IFS yang akan berpartisipasi. Kelimanya adalah Amelia NS; Dina Mulya Sophieyadi; Maharani Dewi Armala; Mitha Tri Novianti; dan Theresia Dewi. Kelima orang ini ketika memproduksi karya mereka terinspirasi dari bermacam-macam kebudayaan khas Betawi.

Amelia, misalnya, terinspirasi dari ikon budaya Betawi yakni ondel-ondel, batik, ornamen gigi balang dan kembang kelapa.

Karya Amelia yang meliputi colorful dan memadukan desain metropolitan dan tradisional dengan motif batik print lantas dinamai sebagai Icon Batavia.

Sementara karya dari Dina mengambil inspirasi dari pencak silat Betawi yang memperjuangkan keadilan dan toleransi antar-suku bangsa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas